SOLOPOS.COM - Pria berjalan saat fajar di depan Gedung Parlemen Inggris Winston Churchill, Westminster, London, Jumat (24/6/2016). (JIBI/Solopos/Reuters/Stefan Wermuth)

Referendum Inggris Raya yang memutuskan opsi Brexit diyakini baru akan terlihat dua tahun lagi.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia mencermati dari dekat proses dan hasil referendum yang dilakukan di Inggris pada 23 Juni 2016. Hasil tersebut merupakan cerminan kehendak mayoritas rakyat Inggris.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi menilai hasil referendum akan melahirkan tatanan politik dan ekonomi baru di Inggris dan Eropa. Namun demikian, dampak langsung referendum tersebut dinilai baru akan terlihat setidaknya 2 tahun ke depan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hasil referendum di Inggris tidak serta merta langsung berlaku, karena pasal 50 treaty on European Union harus diaktifkan dan proses negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa harus berlangsung untuk menyepakati withdrawal agreement [kesepakatan penarikan diri],” kata Menlu melalui keterangan tertulis, Minggu (26/6/2016).

Dia menambahkan hubungan Inggris dan Uni Eropa ke depan akan ditentukan dan diatur dalam Withdrawal Agreement seperti terkait isu-isu mengenai tarif perdagangan, freedom of movement of people, pengaturan keuangan dan status hukum Inggris dalam berbagai perjanjian internasional UE dengan negara lain akan ditentukan dalam Withdrawal Agreement.

Dari segi politik, dampak langsung bagi Indonesia atas hasil referendum Inggris akan sangat terbatas. Prioritas kemitraan Indonesia-Inggris maupun kemitraan Indonesia-Uni Eropa tidak akan berubah.

“Indonesia meyakini hasil referendum tidak akan mempengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Inggris dan menjadi kepentingan bersama kedua negara untuk terus memupuk kerja sama di berbagai bidang strategis,” tutur Menlu RI.

Sedangkan dari segi kerja sama ekonomi dampak dari hasil referendum masih harus mencermati tindak lanjut dari hasil Withdrawal Agreement Inggris-Uni Eropa. “Dampak terhadap berbagai perjanjian yang ada antara Indonesia dengan UE maupun Inggris seperti status Inggris dalam skema RI-UE CEPA dan FLEGT License baru akan terlihat setelah disepakatinya Withdrawal AgreementInggris-Uni Eropa,” sebut Menlu RI.

Inggris tercatat merupakan salah satu mitra strategis Indonesia sejak tahun 2012. Nilai perdagangan kedua negara mencapai US$2,35 miliar dan nilai investasi Inggris di Indonesia mencapai US$503,2 juta pada. Adapun, jumlah wisatawan Inggris ke Indonesia terekam sebesar 69.798 wisatawan pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya