SOLOPOS.COM - Perancang dan koreografer Red Batik Farah Nur Azizah dan Teolinda menampilkan karyanya di depan Pasar Antik Triwindu, Jumat (18/4/2014), Pakaian tersebut akan ditampilkan di geladak KRI TNI AL yang akan mengkikuti parade kapal perang di Qingdao, Cina pada (21-23/4/2014) mendatang. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Komunitas Red Batik kembali dipercaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia sebagai duta wisata di Qingdao, Tiongkok, Senin-Rabu (21-23/4/2014). Dalam pameran bertajuk Wonderful Indonesia itu dua model asal komunitas kreatif tersebut menampilkan kostum dengan bahan ramah lingkungan di geladak kapal perang milik TNI Angkatan Laut.

Teolinda Sidabalong, 22, menampilkan kostum yang materi utamanya menampilkan kreneng (anyaman bambu yang biasanya dibuat untuk wadah pisang). Kreneng tersebut ditempelkan di kain batik bermotif lereng yang menutupi tubuhnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Demi memberikan warna di kostum rancangannya, mahasiswi semester akhir Jurusan Analis Kesehatan Universitas Setia Budi Solo itu menyematkan aksesori serupa bunga yang dibuat dari potongan kain goni yang diberi pewarna merah dan kuning. Untuk mempercantik rancangannya, biji kedelai dan jola-joli ditempelkan di bunga buatan itu.

“Rancangan busana ini sudah direvisi tiga kali sejak saya buat dua tahun yang lalu. Proses kreatif di komunitas kami tidak pernah berhenti,” kata Teolinda saat ditemui di sela-sela pemotretan di pelataran Pasar Triwindu Solo, Jumat (18/4/2014).

Sebelumnya, rancangan Teolinda yang ia garap pada 2012 lalu itu belum warna-warni seperti itu. Warna merah mendominasi rancangannya. Selepas penggarapan ulang dan penyempurnaan, kostum rancangannya makin berwarna dengan penambahan aksesori berwarna kuning menyala di berbagai sisi.

“Sekarang kelihatan makin berwarna. Detail juga ditambah lagi. Saya juga tambahkan dua lembar kain batik bermotif lereng biar makin Indonesia,” jelasnya. Untuk mewujudkan kostum sesuai kreativitasnya, Teolinda mengaku merogoh kocek Rp500.000.

Sementara itu kostum rancangan Farah Nur Azizah, 18, menggunakan material dasar kulit kayu. Untuk memberikan aksesori tambahan di kostum rancangannya, pelajar yang baru saja mengikuti ujian nasional ini menambahkan aksesori serutan bambu yang diberi pewarna merah, hijau, dan kuning.

Bebijian kedelai juga ditempelkan di sejumlah bagian untuk mempercantik rancangannya. “Konsep rancangan saya Puspa Warna Nusantara. Dulu awalnya saya buat warnanya natural sekali [cokelat]. Lalu saya tambahkan serutan kayu dan potongan batik perca biar makin berwarna,” terangnya.

Penggagas sekaligus Koordinator Red Batik, Heru Prasetya, mengatakan keterlibatan kelompok yang bernama lengkap Rekso Estuning Dumadi (Red) Batik Solo itu sebagai duta wisata mewakili Indonesia cukup intens selama dua tahun belakangan. Namun pengalaman kelompok binaannya kali ini terasa lebih spesial karena bakal tampil di atas kapal perang.

“Sebelumnya kami hanya tampil di pameran outdoor atau indoor biasa. Kali ini terasa berbeda karena di atas KRI TNI AL,” pungkasnya. Red Batik Solo sebelumnya telah memamerkan kostum kreasi mereka di sejumlah negara antara lain Belanda, Perancis, Jerman, Jepang, dan Tiongkok.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya