SOLOPOS.COM - Nissan Juke (Foto: Dokumentasi)

Nissan Juke (Foto: Dokumentasi)

SOLO–Munculnya berbagai varian mobil di pasaran, membuat pabrikan terus melakukan inovasi. Tak hanya segi desain mobil, teknologi yang dihadirkan pun juga terus maju. Namun setelah mobil dilempar di pasaran, ada kalanya pabrikan otomotif menarik ulang atau me-recall mobil tersebut. Rasa khawatir pun melanda konsumen, meski pihak pabrikan menyatakan tidak ada masalah bagi konsumen atas penarikan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang pengguna mobil di wilayah Soloraya, Eko Hadi, mengaku pernah merasakan mobil miliknya harus dibawa ke bengkel resmi, karena masuk dalam daftar recall. “Awalnya panik juga, karena mobil saya masih baru dan tidak ada masalah di komponennya,” ujarwarga Boyolali itu saat ditemui Espos di kediamannya, Kamis (2/8).

Saat itu, ia merasa mobil baru miliknya tidak mengalami kerusakan yang berarti. Namun, setelah adanya penjelasan dari pihak diler, akhirnya ia juga memaklumi. Justru, jelas Eko, ia merasa nyaman, karena ada penggantian komponen dan tidak dipungut biaya alias gratis.

Senada, Sri Hastuti, warga Jebres, Solo mengaku tiba-tiba ia dihubungi pihak diler, jika mobilnya termasuk dalam daftar recall untuk penggantian salah satu komponen.“Saya tidak tahu komponen yang diganti. Namun, karena sudah dipastikan dari diler, saya nurut saya dengan pihak diler,” papar dia. Padahal ia merasa tidak ada masalah dengan mobil yang ia gunakan tiap hari.

Penarikan ulang itu tak hanya dilakukan oleh satu pabrikan otomotif.  Yang terbaru, Toyota Motor Corp (TMC) me-recall Toyota RAV4 dan Lexus HS 250h yang beredar di pasar Amerika Serikat. Alasannya ada masalah pada suspensi bagian belakang.
Dikutip dari vivanews dan Reuters, Kamis, menurut Lembaga Otoritas Keamanan Transportasi Amerika Serikat (NHTSA), total kedua mobil yang di-recall 788.000 unit. Dengan rincian, Toyota RAV4 lansiran 2006-2011 sebanyak 760.000 unit dan 18.000 unit Lexus HS model 2010.
“Baut lengan suspensi belakang tidak terpasang dengan baik atau kendur. Sehingga lengan suspensi itu bergerak, haus, dan menimbulkan korosi. Ini berpotensi membuat suspensi belakang terlepas dan kendaraan hilang kendali,” demikian pernyataan NHTSA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya