JOGJA—Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Pajak (DJP) DIY hingga akhir Oktober 2011 telah mencapai Rp144,5 miliar atau sekitar 78,2% dari rencana sebesar Rp184,8 miliar hingga akhir tahun.
Kepala Kanwil DJP DIY, Djangkung Sudjarwadi mengatakan sampai akhir tahun, prognosa penerimaan PBB hingga akhir Desember diperkirakan bisa capai 105,76% atau bahkan mencapai Rp195,43 miliar.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
“Realisasi penerimaan PBB saat ini belum termasuk penerimaan PBB migas dari pusat. Jika PBB migas sudah masuk, realisasi PBB Oktober bisa mencapai 80 persen,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (31/10).
Djangkung menjelaskan, penerimaan untuk Pajak Penghasilan (PPh) mencapai 104%, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hanya 92,25%, dan Pajak lainnya mencapai 100%. Total, prognosa penerimaan pajak bisa mencapai Rp2,194 triliun.
Hingga Oktober, realisasi PBB baru mencapai 78,2%, PPh mencapai 71,98%, PPN mencapai 57%, sedangkan pajak lainnya mencapai 71,63%,” tuturnya.
Disinggung mengenai realisasi PPN yang masih jauh dari target, Djangkung mengatakan hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan pemenang tender proyek pembangunan infrastruktur pemerintah, berada di luar DIY. Sehingga, pajak tidak masuk ke DIY.
“Potensi PPN dari perusahaan-perusahaan ini memang masih ada, namun jika perusahaan berasal dari luar DIY, tentunya mereka menyetor ke kantor pajak asal daerah mereka terutama di Jakarta,”imbuhnya.
Hingga saat ini, per 31 Oktober, penerimaan pajak di Kanwil DJP DIY mencapai Rp1,4 triliun yang berasal dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Jogja mencapai Rp637 miliar, KPP Sleman Rp539 miliar, KPP Wates Rp59 miliar, KPP Wonosari sebesar Rp65 miliar dan KPP Bantul mencapai Rp195 miliar.(Harian Jogja/Intaningrum)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
