SOLOPOS.COM - Ilustrasi motor dinas (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Ilustrasi motor dinas (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

WONOGIRI–Rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2013 sebelum dana alokasi umum (DAU) ditetapkan defisit Rp84 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dampaknya, usulan peremajaan sepeda motor dinas bagi kepala desa (kades) dan lurah senilai Rp4,4 miliar yang sempat mencuat di kalangan DPRD bakal sulit dipenuhi.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Wonogiri, Teguh, menjelaskan perkiraan APBD 2013 dipastikan defisit Rp84 miliar. Angka tersebut belum memperhitungkan DAU 2013 yang sampai saat ini belum ditetapkan.

“Kita belum tahu berapa DAU 2013. Bisa naik bisa juga tidak, tapi kenaikannya berapa tidak bisa dipastikan. Pernah naik hanya 3,5%, bisa juga 12% seperti tahun lalu,” terang Teguh, saat ditemui wartawan, di Gedung DPRD Wonogiri, Selasa (24/10/2012).

Sementara itu, nilai DAU 2012 mencapai Rp828 miliar. Jumlah tersebut meningkat 12% dibanding DAU 2011. DAU sendiri adalah dana dari pemerintah pusat yang peruntukannya ditetapkan pemerintah daerah setempat. Biasanya, DAU habis untuk membiayai belanja rutin seperti gaji pegawai dan belanja pegawai lain, termasuk anggaran untuk sertifikasi guru. Di Pemkab Wonogiri gaji pegawai mencapai Rp700-an miliar.

“Itu baru gaji reguler belum untuk belanja pegawai lain, seperti tambahan sertifikasi,” tandas dia.

Lantaran itu, Teguh menilai jika kenaikan DAU 2013 tidak signifikan realisasi motor dinas bagi 294 kades dan lurah bakal sulit.

Sebelumnya, usulan peremajaan sepeda motor dinas kades dan lurah diusulkan dua fraksi DPRD Wonogiri, Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat rapat paripurna Senin (22/10/2012). Anggota Fraksi PKS, Abdullah Rabani, menilai sepeda motor dinas kades dan lurah sudah layak diganti baru. Alasannya, kondisi motor yang telah berumur 10 tahun tersebut tidak lagi layak dipakai.

“Selain itu, kades adalah ujung tombak pembangunan dan mobilitasnya tinggi jadi harus didukung kendaraan yang memadai,” jelas Robani. Juru bicara Fraksi Golkar, Tuharno, juga menyampaikan hal senada.

Sementara itu, kalangan kades mengakui kondisi sepeda motor dinas kades merek Supra X tahun 2002 yang dia gunakan, memprihatinkan. Kades Sendang Kecamatan Wonogiri, Budi Hardono, mengatakan terpaksa mengandangkan sepeda motor dinasnya saat melakukan kunjungan ke daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya