SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Realisasi ekspor Soloraya menjelang akhir tahun tepatnya November mulai mengalami penurunan. Penurunan ekspor salah satunya dipicu masa akhir kontrak pengiriman barang. Kontrak pengiriman barang ekspor tujuan Eropa dan Amerika, biasanya harus sudah selesai November. Maka, eksportir akan menggenjot ekspor sebelum November.

Dari data yang diperoleh Solopos.com dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Solo, ekspor bulan Oktober mencapai 10,9 juta kilogram dengan nilai berkisar US$ 41,6 juta. Sementara, pada November ekspor turun menjadi 7,9 juta kilogram. Sementara, berdasar komoditas unggulan yaitu tekstil dan produk tekstil (TPT) dan mebel, pada November juga mulai mengalami penurunan.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Eksportir mebel asal Sukoharjo, Zakki Ryan Isnaini, membenarkan ekspor akhir tahun cenderung turun. Menurut dia, penurunan ekspor akhir tahun sudah menjadi siklus. Selain volume ekspor yang mengalami penurunan, nilai ekspor juga turun karena eksportir mulai mengobral produknya dengan menjual murah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Libur Natal dan Tahun Baru saatnya jual murah. Terutama mendekati deadline kontrak akhir tahun. Untuk Eropa dan Amerika Serikat pengiriman paling akhir adalah November,” kata Zakki, kepada Solopos.com, Jumat (21/12/2012).

Sementara itu, untuk pasar Asia deadline kontrak adalah akhir pekan lalu. Importir di Asia, menurut Zakky, mengejar penjualan musim Natal hingga awal Desember. “Dengan permintaan ekspor yang menurun, kami berupaya memanfaatkan pasar dalam negeri. Akhir tahun, pasar dalam negeri justru bergairah.”

Kasi Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kota Solo, Endang K Maharani, menyampaikan penurunan ini akan berlanjut hingga Desember. Terlebih, pada Desember ini sudah memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru.

Dia menyampaikan, ekspor mebel turun dari volume 1,35 kilogram pada Oktober menjadi 1,24 juta kilogram pada November. Kemudian untuk ekspor TPT juga turun dari volume 5,81 juta kilogram pada Oktober menjadi 3,88 juta kilogram pada November. Nilai ekspornya pun turun dari US$28,8 juta pada Oktober menjadi US$22,7 juta.

Berbeda dengan TPT dan mebel, ekspor batik pada bulan November masih mengalami kenaikan dari volume 50.757 kilogram pada Oktober menjadi 67.086 kilogram. Nilai ekspornya pun naik dari US$1,02 juta menjadi US$1,30 juta.

“Untuk ekspor Desember ini, tampaknya akan kembali menurun, sebab aktifitas industri di luar negeri khususnya di Eropa dan AS banyak yang libur untuk merayakan Natal dan tahun baru,” kata Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya