SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Realisasi bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban terdampak erupsi Gunung Merapi bagi Kabupaten Klaten, Magelang, dan Boyolali senilai Rp 500 miliar tinggal menunggu proses validasi data.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Joko Roekminto mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyosialisasikan rencana turunnya bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi bagi tiga Kabupaten di Jawa Tengah senilai Rp 500 miliar dalam rapat koordinasi yang digelar di Jogja, Jumat (9/9/2011) lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, BNPB akan merealisasikan bantuan itu jika semua kabupaten sudah menyerahkan hasil validasi data yang terbagi atas 15 klasifikasi.

“Untuk Kabupaten Klaten sudah menyerahkan hasil validasi data ke provinsi bulan lalu. Khusus Kabupaten Boyolali dan Magelang hingga kini belum menyerahkan sehingga bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi itu belum bisa direalisasikan,” terang Joko saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (12/9/2011).

Lebih lanjut, Joko menjelaskan, di Kabupaten Klaten terdapat 165 rumah yang mengalami rusak berat, 54 rumah rusak sedang, dan 12 rumah rusak ringan akibat erupsi Gunung Merapi 2010 lalu.

Proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah yang rusak sedang dan ringan sudah ditangani menggunakan dana dari Pemkab Klaten. Sementara proses rehabilitasi dan rekonstruksi 165 rumah yang rusak berat masih menunggu dari pemerintah pusat.

Menurutnya, proses rehabilitasi dan rekonstruksi itu direncanakan selesai pada 2013 mendatang. Dia menambahkan, bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi itu bisa diberikan kepada warga asalnya bersedia direlokasi.

“Pemerintah pusat akan menyiapkan lahan seluas 100 meter dan uang stimulan senilai Rp 30 juta untuk membangun rumah baru,” terang Joko.

Joko menambahkan, lahan yang digunakan untuk tempat relokasi rencananya masih berada di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten. Akan tetapi, wilayah itu tidak berada di kawasan rawan bencana (KRB) III.

“Masyarakat menginginkan tempat relokasi tidak jauh dari tempat tinggal mereka saat ini. Hal itu yang mendasari pemilihan tempat relokasi itu berada di Balerante, namun di luar KRB III,” pungkas Joko.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya