SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Kabar merger antara PSS Sleman dan klub Liga Primer Indonesia (LPI), Real Mataram tak kunjung jelas. Kini, Real Mataram malah didekati oleh PPSM Magelang.

CEO Real Mataram, Erik Pujoadi, kepada Harian Jogja, Senin (15/8) mengakui bahwa PPSM telah menyatakan niat untuk merger dengan Real. Namun Erik enggan menanggapi lebih detil karena masih menunggu kepastian PSS.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Soal kelanjutan merger, Erik menegaskan semuanya diserahkan pada PSS. “Saya nothing to loose saja soal merger ini dan tidak mau ambil pusing lagi. Biarlah saya menunggu jawaban akhir dari PSS, yang  jelas itikad kami baik dan tidak ada unsur lain di balik semua itu,” ujar Erik ketika diwawancarai di Ballroom Hotel Novotel, Senin (15/8).

Mengenai Memorandum of Understanding (MoU) yang diajukan kepada PSS, menurutnya itu hanyalah sebuah upaya untuk mendapatkan gambaran nanti ke depannya itu seperti apa. Diutarakannya lebih lanjut bahwa MoU itu hanya untuk lebih dapat meyakinkan konsorsium.
 
Ia bahkan tak mengira jika permasalahan MoU yang diajukan ini akhirnya membuat terhambatnya proses merger yang sebelumnya telah disepakati kedua tim. “Kami tetap menghargai apa yang dilakukan PSS saat ini. Tapi kami juga tidak ingin berlama-lama dengan ketidakjelasan ini, karena kami juga dikejar deadline dari Pusat,” tambah Erik.

Baginya PSS merupakan tim besar sehingga wajar jika MoU yang diajukan pihaknya tersebut sampai dikoreksi enam kali. Hari ini Selasa (16/8) merupakan deadline akhir terkait penandatanganan MoU itu. Jika tim Super Elang Jawa (julukan PSS) tersebut belum memberikan kejelasan, kemungkinan merger tersebut akan resmi batal.

Saat dikonfirmasi Harian Jogja terkait kejelasan merger, General Manajer PSS, R. Djoko Handoyo ketika dikonfirmasikan menyatakan belum memberikan kepastian secara jelas. Menurut pria yang akrab dipanggil dengan sapaan Johan tersebut, perkara penandatanganan MoU tentang merger yang disodorkan  tersebut bukan perkara mudah, sehingga MoU tersebut tetap ditinjau ulang lagi.

“Kami memang belum dapat secara cepat mengambil keputusan mengenai langkah menandatangani MoU itu, karena kami tetap ingin memikirkan baik buruknya. Terus terang kami kami tidak ingin mengecewakan banyak pihak, termasuk Slemania sendiri sehingga apa yang ingin diputuskan harus benar-benar dipikirkan secara mendalam,” ujar Johan.
Sedangkan dari PPSM,  Ketua Harian, Sureni Edi yang dihubungi secara terpisah mengaku belum mengetahui permasalahan itu. Sejauh ini pihaknya memang datang dalam pertemuan di Assesment yang digelar PSSI di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Sejauh ini dari tubuh manajemen juga belum ada pertemuan [dengan Real Mataram]. Dan saya belum bisa berkomentar masalah ini. Kemarin yang datang pada acara di Jakarta, adalah Sekretaris Tim dan Ketua Umum,” katanya.

LPI
Di lain pihak kejelasan klub LPI, termasuk Real Mataram akan bermain di kompetisi mana telah muncul. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin mengatakan bahwa klub LPI tidak akan mengikuti kompetisi profesional. Nantinya mereka akan melebur dengan klub-klub anggota PSSI.

“Jadi LPI mengatakan cita-cita mereka kan mengantarkan sepakbola Indonesia ke kompetisi profesional. Cita-cita sudah tercapai. Kita angkat topi pada LPI. Jadi selanjutnya LPI akan membantu tim-tim yang sebelumnya didanai APBD, jika perlu akan melebur,” kata Djohar seperti dilansir detikcom Senin (15/8) malam.

Mengenai nasib LPI, Djohar mengatakan sudah tidak ada lagi. “LPI sudah selesai. Klubnya tidak bubar, tapi melebur ke klub yang berminat merger. Klub LPI memiliki uang dan juga sudah memenuhi secara aspek legal. Sementara untuk klub yang belum memiliki, butuh waktu cukup lama untuk mengurus aspek legal. Jadi mengapa tidak [merger]?” katanya.  (Harian Jogja/Arif Wahyu & Jumali)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya