SOLOPOS.COM - Kondisi SMAN 1 Polanharjo yang ditutup sementara menyusul diketahui seorang guru positif Covid-19. Seorang guru yang terpapar virus corna bermula dari uji petik swab antigen di sekolah setempat. Foto diambil, Jumat (21/1/2022). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Seorang guru SMAN 1 Polanharjo, Klaten, dipastikan terkonfirmasi Covid-19 sejak Kamis (20/1/2022) sore. Guru tersebut dan lima siswa sehari sebelumnya dinyatakan reaktif saat berlangsung uji petik swab antigen, Rabu (19/1/2022).

Kepala SMAN 1 Polanharjo, Joko Susila, mengatakan kelima siswa dan satu guru yang memperoleh hasil reaktif saat uji petik swab antigen dalam kondisi sehat. Seluruhnya juga sudah menjalani vaksinasi Covid-19 di waktu sebelumnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guna mencegah persebaran Covid-19, pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Polanharjo ditiadakan sementara. SMAN 1 Polanharjo kembali menggelar pembelajaran model daring.

Baca Juga: Satu Guru Positif Covid-19, SMAN 1 Polanharjo Klaten Ditutup

“Sekolah bukan ditutup, tapi daring selama tiga hari. Senin mendatang akan digelar PTM secara terbatas dengan dua sesi. Total siswa di sini mencapai 1.070 siswa. Sedangkan jumlah guru dan karyawan mencapai 70 orang,” katanya, Jumat (21/1/2022).

Joko Susila mengatakan SMAN 1 Polanharjo baru menggelar PTM secara full sejak satu pekan terakhir. Di tengah antusiasnya mengikuti PTM full, ternyata ditemukan siswa dan guru yang reaktif saat menjalani swab antigen secara acak.

“Uji petik swab antigen memang dilakukan secara acak. Untuk siswa dari kelas berbeda. Ternyata, hasil PCR-nya, satu guru positif Covid-19 [di waktu sebelumnya, yang bersangkutan belum pernah terpapar virus corona],” katanya.

Baca Juga: Mantap! Siswa SMAN 1 Polanharjo Klaten Bikin Wastafel Otomatis dengan Panel Surya

Kapolsek Polanharjo, AKP Nurwadi, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan uji petik swab antigen di sekolah merupakan upaya mencegah potensi virus corona. Uji petik dilakukan karena saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19.

“Memang, anak-anak itu lagi senang-senangnya belajar di sekolah. Semangatnya luar biasa [berhubung ada kasus positif, ditutup sementara waktu],” katanya.

AKP Nurwadi mengatakan di antara lima siswa yang sempat memperoleh hasil reaktif saat menjalani swab antigen sempat menangis di sekolah. Beberapa siswa sempat drop begitu melihat hasil swab antigen mereka reaktif.

Baca Juga: 1 Sekolah di Klaten Ditutup, Swab Antigen 5 Siswa dan 1 Guru Reaktif

“Ada yang menangis setelah tahu hasilnya reaktif. Tapi, saya katakan enggak apa-apa. Semoga, hasil PCR-nya negatif Covid-19. Saya motivasi mereka. Sekilas, memang para siswa dan guru yang hasil swab antigen dinyatakan reaktif itu sehat-sehat semua [tak ada gejala]. Begitu di tes PCR, ternyata seorang guru dinyatakan positif Covid-19. Kamis malam kemarin sudah diantar ke Asrama Haji Donohudan Boyolali,” kata AKP Nurwadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya