SOLOPOS.COM - Taylor Swift di klip Ready For It (Youtube)

Taylor Swift menjawab soal rumor dirinya hampir berpenampilan “telanjang” di video klip itu.

Solopos.com, LOS ANGELES –  Taylor Swift akhirnya buka suara terkait ribut-ribut publik soal video klip Ready for It? yang dirilis 26 Oktober 2017. Swift menjawab soal rumor dirinya hampir berpenampilan “telanjang” di video klip itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Swift sejatinya tak benar-benar telanjang dalam video Ready for It? Penyanyi 28 tahun itu hanya mengenakan bodysuit berwarna senada dengan kulitnya. Inilah yang membuat ia seolah tak memakai apa pun.

Meski begitu, fans dan netizen langsung membuat heboh dengan tak berhenti mengomentari penampilan polos Swift tersebut. Entah jengah atau apa, namun solois kelahiran 1989 tersebut langsung merespons komentar-komentar netizen tentang penampilannya.

Lewat sebuah postingan Instagram Story, pada 27 Oktober 2017, Swift merespons pro dan kontra di antara netizen. Dengan gaya khas sindirannya, Taylor mengaku senang dengan respons yang diberikan publik kepadanya.

 “Ini benar-benar menghangatkan hatiku karena orang-orang memiliki begitu banyak hal untuk diutarakan terkait bodysuit itu,” tulisnya.

Telanjang sejatinya hanya satu dari begitu banyak interpretasi dari video klip Ready for It? Selain melihat video klip tersebut sebagai adegan Taylor telanjang, penonton juga berpendapat adegan ini mirip dengan film Ghost in the Shell.

Ready for It? merupakan lagu kedua yang dirilis dari album terbaru Swift, Reputation. Album berisi 15 lagu itu baru akan dirilis pada 10 November mendatang. Selain Ready for It? ada dua lagu lain yang juga sudah dirilis dari album ini, yakni Look What You Made Me Do dan Gorgeous.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Game Free Fire Terancam Diblokir, Ini Kata Asosiasi Game Indonesia

Game Free Fire Terancam Diblokir, Ini Kata Asosiasi Game Indonesia
author
Akhmad Ludiyanto Kamis, 25 April 2024 - 14:34 WIB
share
SOLOPOS.COM - Di Free Fire juga ada berbagai item yang sifatnya premium dan gratis. (Ilustrasi/Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuka peluang memblokir game online Free Fire alias FF.

Terkait hal tersebut, Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengatakan apabila game Free Fire sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 tentang Klasifikasi Game (Permenkominfo 2/2024), maka game yang dikembangkan oleh Garena International I Private Limited itu tidak perlu khawatir akan risiko diblokir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sesuai Permenkominfo, selama game Free Fire sudah sesuai klasifikasi umurnya, mereka tidak perlu khawatir akan risiko blokir,” kata Cipto kepada Bisnis, Rabu (24/4/2024).

Cipto menuturkan bahwa saat ini sudah terdapat klasifikasi umur bagi game yang diterbitkan di Indonesia, sebagaimana yang diatur di dalam Permenkominfo 2/2024.

Koran Solopos

“Klasifikasi ini diharapkan dapat menjaga pengguna dari konten yang tidak sesuai. Misal, game dengan konten kekerasan akan mendapat klasifikasi umur yang lebih tinggi karena bukan untuk anak-anak,” ujarnya.

Cipto menambahkan bahwa klasifikasi berlaku untuk semua game yang diterbitkan di Indonesia. Bila game sudah diklasifikasikan sesuai dengan umurnya, tidak perlu khawatir akan diblokir.

“Menurut saya, adanya Permenkominfo 2/204 ini akan baik bagi industri game karena meningkatkan kepercayaan masyarakat. Tidak semua game memiliki konten negatif, dan selama sesuai dengan klasifikasi diharapkan akan aman bagi pengguna,” sambungnya.

Perlu diketahui, pemerintah melalui Kemenkominfo telah mengatur Klasifikasi Game yang tertuang dalam Permenkominfo 2/2024. Beleid itu ditetapkan pada 16 Januari 2024 yang mengatur klasifikasi game berdasarkan lima kelompok usia pengguna, yaitu:

– Kelompok usia 3 tahun atau lebih

– Kelompok usia 7 tahun atau lebih

Emagazine Solopos

– Kelompok usia 13 tahun atau lebih

– Kelompok usia 15 tahun atau lebih

– Kelompok usia 18 tahun atau lebih

 

Berdasarkan Permenkominfo 2/204, kelompok usia pengguna game ditentukan berdasarkan kategori konten yang terdiri atas rokok dan/atau rokok elektronik, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya, kekerasan, darah, mutilasi, dan kanibalisme, penggunaan bahasa, penampilan tokoh, pornografi, simulasi dan/atau kegiatan judi, horor, dan interaksi daring.

Dalam beleid anyar itu juga dijelaskan bahwa penggunaan game yang diklasifikasikan berdasarkan kelompok usia 3 tahun atau lebih dan usia 7 tahun atau lebih harus disertai pendampingan orang tua.

Selanjutnya, penggunaan game dengan kelompok usia 13 tahun atau lebih dabn usia 15 tahun ke atas atau lebih harus disertai bimbingan orang tua. Berikut adalah klasifikasi game berdasarkan kelompok usia pengguna:

Interaktif Solopos

 

  1. Kelompok usia 3 tahun atau lebih

Game yang diklasifikasikan ke dalam kelompok usia 3 tahun atau lebih, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tulisan atau gambar yang berhubungan dengan rokok dan/atau rokok elektronik, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
  2. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan kekerasan;
  3. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan darah, mutilasi, dan/atau kanibalisme;
  4. konten yang terdapat pada produk game tidak menggunakan bahasa kasar, umpatan, dan/atau humor dewasa;
  5. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang memperlihatkan alat vital, payudara, dan/atau bokong;
  6. konten yang terdapat pada produk game tidak memuat pornografi;
  7. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung simulasi dan/atau kegiatan judi;
  8. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung horor yang berusaha menimbulkan perasaan ngeri dan/atau takut yang amat sangat; dan
  9. produk game tidak memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa percakapan.

 

  1. Kelompok usia 7 tahun atau lebih

Selanjutnya, game yang diklasifikasikan ke dalam kelompok usia 7 tahun atau lebih harus memenuhi kriteria:

  1. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tulisan atau gambar yang berhubungan dengan rokok dan/atau rokok elektronik, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
  2. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan kekerasan;
  3. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan mutilasi, kanibalisme, dan/atau unsur darah yang ditampilkan tidak menyerupai warna darah asli;
  4. konten yang terdapat pada produk game tidak menggunakan bahasa kasar, umpatan, dan/atau humor dewasa;
  5. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang memperlihatkan alat vital, payudara, dan/atau bokong;
  6. konten yang terdapat pada produk game tidak memuat pornografi;
  7. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung simulasi dan/atau kegiatan judi;
  8. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung horor yang berusaha menimbulkan perasaan ngeri dan/atau takut yang amat sangat; dan
  9. produk game tidak memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa percakapan.

 

  1. Kelompok usia 13 tahun atau lebih

Berikutnya, Kominfo juga mengatur game yang diklasifikasikan ke dalam kelompok usia 13 tahun atau lebih, maka harus memenuhi kriteria seperti di bawah ini:

  1. konten yang menampilkan berhubungan terdapat pada produk game tidak menampilkan tulisan atau gambar yang berhubungan dengan rokok dan/atau rokok elektronik, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
  2. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan mutilasi dan kanibalisme pada manusia, namun dapat menampilkan unsur darah;
  3. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung humor dewasa dan/atau tidak berkonotasi seksual;
  4. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang memperlihatkan sebagian anggota tubuh meliputi alat vital, payudara, dan/atau bokong;
  5. konten yang terdapat pada produk game tidak memuat pornografi;
  6. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung simulasi dan/atau kegiatan judi; dan
  7. konten yang terdapat pada produk game tidak mengandung horor yang berusaha menimbulkan perasaan ngeri dan/atau takut yang amat sangat.

 



Selain kriteria di atas, game yang diklasifikasikan ke dalam kelompok usia 13 tahun atau lebih dapat:

  1. menampilkan unsur kekerasan yang hanya terbatas pada tokoh animasi yang dapat menyerupai manusia tetapi tidak melakukan kekerasan yang bertubi-tubi disertai rasa benci, amarah, dan/atau penggunaan senjata yang tidak menyerupai senjata realistis; dan/atau
  2. memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa percakapan, dengan ketentuan harus memiliki fitur penapisan bahasa kasar, umpatan, dan/atau istilah seksual.

 

  1. Kelompok usia 15 tahun atau lebih

Game yang diklasifikasikan ke dalam kelompok usia 15 tahun atau lebih harus memenuhi kriteria:

  1. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tulisan atau gambar yang berhubungan dengan rokok dan/atau toko elektronik, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
  2. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan mutilasi dan kanibalisme pada manusia, namun dapat menampilkan unsur darah;
  3. konten yang terdapat pada produk game tidak menampilkan tokoh menyerupai manusia yang memperlihatkan sebagian anggota tubuh meliputi alat vital, payudara, dan/atau bokong;
  4. konten yang terdapat pada produk Game tidak memuat pornografi;
  5. konten yang terdapat pada produk tidak mengandung simulasi dan/atau kegiatan judi; dan f. konten yang terdapat pada produk tidak mengandung horor yang berusaha menimbulkan perasaan ngeri dan/atau takut yang amat sangat.

 

Selain kriteria di atas, game yang masuk ke dalam kelompok usia 15 tahun atau lebih dapat:

  1. menampilkan unsur kekerasan yang hanya terbatas pada tokoh animasi yang dapat menyerupai manusia tetapi tidak melakukan kekerasan yang bertubi-tubi disertai rasa benci, amarah;
  2. memiliki fasilitas interaksi dalam jaringan berupa percakapan, dengan ketentuan harus memiliki fitur penapisan bahasa kasar, umpatan, dan/atau istilah seksual; dan/atau
  3. mengandung humor dewasa yang tidak berkonotasi seksual.

 

  1. Kelompok usia 18 tahun atau lebih

Terakhir, game dengan kelompok usia 18 tahun atau lebih dalam hal:

  1. menampilkan tulisan atau gambar yang berhubungan dengan rokok dan/atau rokok elektronik, minuman beralkohol, narkotika, psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
  2. menampilkan unsur kekerasan pada tokoh animasi yang dapat menyerupai manusia;
  3. menampilkan unsur atau konten darah, mutilasi, dan/atau kanibalisme;
  4. mengandung unsur humor dewasa yang berkonotasi seksual;
  5. menampilkan tokoh menyerupai manusia tetapi tidak memperlihatkan alat vital, payudara, dan/atau bokong;
  6. konten yang terdapat pada produk Game tidak memuat pornografi;
  7. memperlihatkan kegiatan permainan yang didasarkan pada peruntungan belaka atau segala pertaruhan sepanjang tidak menggunakan alat pembayaran yang sah, mata uang asing, uang elektronik, atau komoditi tidak berwujud berupa aset digital yang dapat diperdagangkan dan ditukarkan menjadi alat pembayaran yang sah;
  8. menampilkan produk mengandung horor yang berusaha menimbulkan perasaan ngeri dan/atau takut yang amat sangat; dan/atau memiliki fasilitas interaksi dalam, jaringan berupa percakapan.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Free Fire Terancam Diblokir, Asosiasi Game Indonesia Buka Suara”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Angka Kasus TBC pada Anak di Wonogiri Tinggi, Pemkab Beri Perhatian Khusus

Angka Kasus TBC pada Anak di Wonogiri Tinggi, Pemkab Beri Perhatian Khusus
author
Suharsih Kamis, 25 April 2024 - 14:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Para tenaga kesehatan mengikuti seminar Deteksi Dini dan Terapi Pencegahan TBC pada Anak di Kantor Dinkes Wonogiri, Selasa (23/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Penanganan kasus tuberkulosis atau TBC pada anak mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengingat masih tingginya angka temuan TBC anak di Wonogiri.

Sepanjang 2023, tercatat ada 553 kasus TBC pada anak atau 38% dari total kasus TBC di Wonogiri. Kepala Bidang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Satyawati, mengatakan jumlah temuan kasus TBC di Wonogiri pada 2023 mencapai 1.436 kasus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari jumlah itu sebanyak 553 kasus atau 38% dialami anak-anak. Menurut dia, proporsi kasus TBC pada anak terhadap keseluruhan kasus di Wonogiri termasuk tinggi. Bahkan jumlah kasus itu tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Banyumas.

Semestinya proporsi kasus TBC pada anak hanya 10%-15% dari seluruh jumlah kasus di suatu daerah. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri. Apalagi anak-anak yang terkena TBC cukup rentan mengalami stunting.

Koran Solopos

Ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar kasus TBC anak di Wonogiri ini menurun. Evaluasi penanganan TBC pada anak perlu dilakukan. Misalnya, apakah ada ada kesalahan diagnosis, pemberian terapi TBC yang kurang tepat, atau tindakan pencegahan yang kurang optimal.

Dia menyebutkan capaian temuan kasus TBC di Wonogiri pada 2023 sudah mencapai 112% dari target 90%. Melihat capaian itu dan temuan kasus TBC anak, seharusnya kasus TBC pada dewasa lebih banyak. Sebab idealnya kasus TBC anak tidak sampai lebih dari 15% dari total temuan kasus.

Hal ini karena penularan TBC pada anak paling banyak bersumber dari orang dewasa. Satyawati mengatakan pada Selasa (23/4/2024), Dinkes Wonogiri mengundang para tenaga kesehatan rumah sakit, puskesmas, dan klinik untuk mengikuti pelatihan deteksi dini TBC pada anak dan terapi pencegahannya.

Emagazine Solopos

Lebih Berisiko Sebabkan Kematian

Mereka mendapatkan materi dari Dokter Spesialis Anak, Moh Syarofil Anam, yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Kegiatan itu juga sekaligus sebagai bahan evaluasi.

”Makanya kami ingin tahu sebenarnya angka sebesar itu apakah memang kondisi riil atau bagaimana. Data itu diambil dari SITB [sistem informasi TBC]. Sumber data itu berdasarkan laporan pemberian obat anti-TBC. Jadi misalnya ada anak diagnosis TBC-nya belum pasti, tetapi dokter sudah memberikan obat terapi, data itu akan masuk ke SITB,” ujar Satyawati kepada Solopos.com, Kamis (25/4/2024).

Dokter Spesialis Anak, Moh Syarofil Anam, menjelaskan TBC pada anak lebih berisiko menyebabkan kematian dibandingkan pada orang dewasa. TBC anak juga sangat rentan menyebar ke organ tubuh lain. Di sisi lain, TBC menjadi salah satu faktor penyebab anak mengalami stunting.

Interaktif Solopos

Menurut dia, berdasarkan penelitian di Semarang, sebanyak 40% anak yang stunting tuberkulinnya positif atau reaktif. Dari jumlah itu, 20% di antaranya positif TBC. Penyakit ini bisa menghambat tumbuh kembang anak.

”Diagnosis TBC ini memang tidak mudah, apalagi bagi anak. Anak susah diambil dahaknya untuk diuji, ini yang menjadi salah satu kendala. Sekali anak kena TBC, potensi untuk menjadi TBC berat itu tinggi,” kata Anam.

Dia menyampaikan ada tiga langkah untuk menegakkan diagnosis TBC jika pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) kuman TBC belum optimal. Langkah itu yakni mencari kontak bukti infeksi atau penularan, mengetahui gejala klinis yang khas, dan rontgen spesifik TBC. Jika tiga hal itu terpenuhi, bisa dipastikan anak tersebut positif TBC.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Indonesia Full Team, Sananta Siap Hadapi Korsel di 8 Besar Piala Asia U-23

Indonesia Full Team, Sananta Siap Hadapi Korsel di 8 Besar Piala Asia U-23
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Kamis, 25 April 2024 - 14:25 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pesepak bola Timnas Indonesia Ramadhan Sananta (kanan) berselebrasi dengan rekannya Justin Hubner usai mencetak gol ke gawang Timnas Vietnam dalam laga keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua Grup F di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Selasa (26/3/2024). (Antara/HO-PSS)

Solopos.com, DOHA — Timnas U-23 Indonesia full team saat menjalani laga bersejarah di perempatfinal Piala Asia U-23 melawan raksasa Asia, Korea Selatan, Jumat (26/4/2024) pukul 00.30 WIB.

Striker Ramadhan Sananta sudah bisa dimainkan setelah absen dua laga akibat kartu merah langsung yang diterimanya kala melawan Qatar di laga perdana, 15 April 2024 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun belum dipastikan apakah Sananta akan dimainkan dalam pertandingan penting tersebut.

Pada laga perdana versus Qatar, pelatih Timnas U-23 Shin Tae-yong baru memasukkan Ramadhan Sananta pada menit ke-20 setelah Garuda Muda tertinggal dua gol.

Koran Solopos

Apes bagi Sananta. Ia mendapat kartu merah di menit-menit akhir laga karena menginjak kaki salah satu pemain Qatar.

Awalnya wasit asal Tajikistan Nasrullo Kabirov memberi kartu kuning kepada striker Persis Solo tersebut.

Namun setelah mengecek VAR, Kabirov mengoreksi kartu kuning Sananta dan menggantinya dengan kartu merah.

Akibatnya, Sananta absen dalam laga Timnas kontra dua tim kuat, Australia dan Yordania.

Seperti diketahui, laga itu dimenangi Tim Garuda dengan skor 1-0 dan 4-1.

Dua kemenangan itu membawa Garuda di posisi runner up Grup A dan melenggang ke perempatfinal Piala Asia U-23.

Emagazine Solopos

Rizky Ridho dkk. harus melawan raksasa Asia yang juga negara asal sang pelatih, Korea Selatan.

Sementara tuan rumah Qatar yang menjadi juara Grup A bertemu dengan Jepang yang merupakan runner up Grup B.

Jika diturunkan dalam laga dini hari nanti, itu bakal menjadi pembuktian bagi Ramadhan Sananta.

Pasalnya, selama ini ia belum mendapat kepercayaan penuh dari Shin Tae-yong. Ia nyaris selalu memulai laga dari bangku cadangan.

Bahkan pada Piala Asia 2023 di bulan Januari 2024 lalu ia sama sekali tidak diturunkan. Namanya tidak masuk dalam line up dalam empat laga Timnas Indonesia.

Seperti halnya Timnas U-23, Timnas senior juga mencetak sejarah lolos dari fase grup Piala Asia.

Sandy Walsh dkk. melangkah ke babak 16 besar untuk kali pertama berkat kemenangan 1-0 atas Vietnam.

Interaktif Solopos

Jika benar diturunkan sejak awal, laga kontra Korsel bakal menjadi ajang pembuktian ketajaman Sananta.

Kendati sudah mencetak empat gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan sejajar dengan bintang Liverpool M. Salah, Ramadhan Sananta selalu datang dari bangku cadangan.

Dalam sejumlah laga, Pelatih Shin Tae-yong lebih memilih memainkan junior Sananta, Hokky Caraka, di awal babak.

Dalam beberapa laga terakhir, Sananta selalu masuk setidaknya di 15 menit jelang laga bubar.

Kendati minim menit bermain, Sananta berhasil membuktikan ketajamannya.

Pada laga terakhir kontra Vietnam, mantan striker PSM Makassar itu berhasil menjaringkan sebiji gol.

Nama Sananta sering dikaitkan dengan legenda hidup Persija Jakarta, Bambang Pamungkas. Pemain berjuluk Bepe itu sering mencetak gol berkat kemampuannya dalam penempatan diri di posisi yang tepat.



Tak jarang, Bepe mendapatkan bola yang mengarah ke arahnya dan langsung menjadi gol.

Hal yang sama terjadi pada Sananta. Gol terakhirnya ke gawang Vietnam juga berawal dari bola yang mengenai mistar gawang dan mengarah ke kakinya.

Kesamaan lain Sananta dengan Bepe adalah kemampuan heading. Keduanya mampu melompat tinggi dan pada saat yang tepat sehingga gol-gol kerap tercipta dari kepala mereka.

Yang membedakan keduanya adalah tinggi badan. Meski mampu melompat tinggi, Bepe hanya memiliki tinggi badan 170 cm, mungil untuk ukuran striker sepak bola.

Sementara Sananta lebih ideal untuk posisi penyerang karena memiliki tinggi badan 182 cm.

Namun Sananta mengakui masih banyak yang harus dibenahi dalam dirinya. Ia mendapatkan banyak kritikan dari pelatih STY.

“Saya harus memperbaiki kemampuan untuk bisa menampilkan permainan terbaik,” ujar penyerang andalan Persis Solo ini, seperti dikutip Solopos.com dari laman PSSI, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories