SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Reagen JIBI/Harian Jogja/Reuters

Foto Ilustrasi Reagen
JIBI/Harian Jogja/Reuters

JOGJA-Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Jogja, Endang Sri Rahayu. Ia mengungkapkan mulai 2013 ini terjadi kelangkaan reagen. Namun ia memperkirakan pengaruhnya tidak akan terlalu besar. Sebab masih ada unsur lain yang bisa digunakan untuk deteksi TB. “Tapi memang lebih baik kalau pakai tes mantoux,” ungkap dia.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Salah satu warga Gampingan Wirobrajan, Yuli Kurniasih yang suaminya positif TB juga merasakan kondisi tersebut. Ia beberapa bulan ini terus mencoba mendapatkan tes itu untuk anaknya. Yuli mengaku sudah mencoba ke BP4 Kotagede, BP4 Gading, Poliklinik, dan belum lama ini di RSUD Kota Jogja juga kosong. Yuli pun mengaku cukup khawatir.
Ia sangat berharap bisa mendapatkan kepastian kondisi anaknya tertular atau tidak melalui tes mauntok tersebut.

“Soalnya anak saya sering batuk dan bukan batuk biasa, sudah dites dengan unsur lain, tapi belum pasti kalau belum tes mauntok itu. Saya ingin kepastian saja, tapi masih kosong. Kalau pagi cuma saya terapi ke pantai,” ungkap dia.

Petugas Promosi Kesehatan BP4 Jogja, Ana Adina Patriani mengungkapkan temuan penderita TB memang meningkat. Dari sekitar 400 orang di 2011 menjadi 548 di 2012, 61 di antaranya anak-anak. Hanya angka keberhasilan pengobatan TB meningkat. Ini menunjukkan meningkatnya pula kesadaran masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya