SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Razia gabungan truk muatan pasir yang melebihi ambang batas terus digencarkan Pemerintah Provinsi DIY maupun Pemkab Sleman. Sejumlah truk berhasil terjaring razia, namun Dishub tetap kecolongan karena lebih banyak yang lolos.

Seperti razia yang dilakukan oleh Dishub Provinsi DIY, Dishubkominfo Sleman, Kepolisian dan TNI di Klewonan Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Kamis (17/11) yang hanya berhasil menjaring 14 truk saja. Ratusan truk lainnya berhasil lolos

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kepala Kantor Pengendalian Lalulintas dan Angkutan Jalan Dishub Provinsi DIY, Kasim menjelaskan, sudah menjadi kebiasaan jika ada razia, Jalan Cangkringan mendadak lengang. Normalnya dalam 30 menit ada 40 unit truk yang melintas. “Selama kami razia hanya ada 14 saja yang lewat membawa muatan, seharusnya bisa ratusan lewat sini,” katanya di sela-sela razia.

Ekspedisi Mudik 2024

Lengangnya arus truk disebabkan informasi razia sudah diterima para sopir yang membawa muatan. Komunikasi antar sopir inilah yang mengakibatkan razia berjalan tidak maksimal. Yang terjadi justru penumpukan truk yang berhenti di sepanjang jalan Cangkringan. Sejumlah pengemudi truk juga memilih berputar arah, mencari jalan lain yang bebas razia.

Menurut Kasim, sopir truk pasir yang datang ke lereng Merapi rata-rata berasal dari luar DIY, sehingga belum terlalu hapal jalan di wilayah Cangkringan. Mereka biasanya bersembunyi di warung atau menyamar menjadi petani untuk mengelabuhi petugas.

Truk bermuatan berlebih selama ini dianggap menjadi biang kerusakan jalan umum.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya