SOLOPOS.COM - Salah seorang siswa dicukur rambutnya oleh guru kelasnya di Kantor Satpol PP Sragen, Selasa (14/2/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Razia Sragen menyasar para pelajar yang berada di luar sekolah saat jam belajar.

Solopos.com, SRAGEN — Hukuman berupa potong rambut dikenakan bagi sebagian dari 25 pelajar yang terjaring razia tim gabungan Satpol PP, Disdikbud, dan Badan Kesbangpol Sragen Selasa (14/2/2017). Ada sepuluh pelajar yang mendapat “hadiah spesial” dari guru mereka bertepatan dengan Valentine’s Day.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesepuluh pelajar itu ternyata berasal dari SMK Sukowati Sragen. Hukuman potong rambut dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling (BK) mereka yang datang ke Kantor Satpol PP Sragen.

Salah seorang guru BK SMK Sukowati Sragen, Edi Purnomo, datang ke Satpol PP setelah dihubungi pegawai Disdukbud Sragen. Dia datang membawa tas yang berisi kain hitam dan alat cukur rambut elektronik.

Edi langsung memanggil salah satu siswa, Riki, untuk diajak ke bagasi mobil pemadam kebakaran. Di tempat itu, Edi yang sudah menyiapkan kursi dan alat cukur kemudian mencukur rambut siswa itu dengan rapi.

Riki tak menolak saat dicukur. Dia hanya cengar-cengir saat dilihat banyak personel Satpol PP Sragen. Setelah Riki selesai giliran sembilan temannya dicukur. (baca: 25 Pelajar SMK Tepergok Menongkrong di Warung saat Jam Sekolah)

“Mereka ini tidak bolos. Mereka hanya mau ikut try out ujian nasional berbasis komputer [UNBK] terus nongkrong di warung. Kalau hukuman cukur rambut rapi itu sudah jadi kesepakatan semua siswa. Kesepakatan itu dibuat baru tahun ini. Pokoknya kalau ada siswa yang terjaring razia Satpol PP harus dicukur rambutnya,” ujar Edi saat ditemui wartawan, Selasa siang.

Kabid Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat Satpol PP Sragen, Sugeng Priyono, mengatakan cukur rambut itu bukan inisiatif Satpol PP tetapi inisiatif sekolah sendiri dan yang melakukan guru mereka sendiri.

“Saya kira potong rambut itu bukan hukuman tetapi sebuah komitmen siswa agar tidak mengulangi perbuatan membolos,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya