SOLOPOS.COM - Tim gabungan mengevakuasi salah satu orang gila yang sering mengamuk di daerah sekitar Pasar Sumberlawang, Sragen, Jumat (10/2/2017). (Istimewa/Iwan Budiyanto)

Razia Sragen, tim gabungan Pemkab Sragen menangkap seorang penderita gangguan jiwa yang sering mengamuk.

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Sosial (Dinsos), Pemerintah Kecamatan Sumberlawang, dan Puskesmas Sumberlawang menggelar operasi pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) di wilayah Sumberlawang, Jumat (10/2/2017).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka menangkap dua orang gila dan seorang gelandangan di lokasi berbeda. Sebelumnya, tim mendapat banyak aduan mengenai keberadaan orang gila yang sering mengganggu masyarakat, suka mengamuk, dan buang air besar (BAB) seenaknya di wilayah tersebut.

Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Iwan Budiyanto, kepada Solopos.com, Jumat siang, mengatakan tim gabungan itu terdiri atas 12 orang terdiri atas lima anggota Satpol PP, tiga petugas Kecamatan Sumberlawang, Dinsos dan Puskesmas Sumberlawang masing-masing dua orang. Tim bergerak mulai Terminal Sumberlawang dan jalan raya Solo-Purwodadi.

“Para orang gila dan gelandangan yang diamankan tim gabungan itu tidak diketahui identitas dan alamatnya karena tidak bisa diajak berkomunikasi. Sedangkan gelandangan atau tunawisma itu umurnya sekitar 70 tahun. Biasanya tunawisma itu tinggal di seputaran Stasiun Sumberlawang tetapi belakangan pindah ke ruko-ruko di Jl. Raya Solo-Sragen. Sedangkan orang gila itu dievakuasi dari depan SMPN 1 Sumberlawang dan sekitar Terminal atau Pasar Sumberlawang,” ujar Iwan.

Dia menyampaikan gelandangan tua itu dibawa ke panti jompo sedangkan dua orang gila yang masing-masing berumur 45 tahun dan 50 tahun itu dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo menggunakan mobil ambulans Puskesmas Sumberlawang. Gelandangan itu mengaku bernama Mbah Tukul dan digaruk saat istirahat di Dukuh Waringin, Desa Mojopura, Sumberlawang.

Iwan menjelaskan operasi PGOT itu didasarkan banyaknya aduan masyarakat terkait perilaku orang gila yang menganggu karena sering mengamuk dan buang air besar sembarangan. “Saya sebenarnya mendapat perintah dari Pak Camat, Susilohono, untuk menindaklanjuti aduan itu. Kami langsung berkoordinasi dengan Satpol PP, Dinsos, dan puskesmas untuk dilaksanakan operasi PGOT. Hasil koordinasi itu terlaksana pada hari ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya