SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Razia Sragen menyasar pelajar yang berkeliaran saat jam sekolah.

Solopos.com, SRAGEN — Lima pelajar yang kedapatan menongkrong di warung milik warga Gambiran, Sine, Sragen Kota, terjaring operasi yang digelar tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas), dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Rabu (26/10/2016).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kasi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Sragen, Sukamto, Rabu siang, menyampaikan lima pelajar itu berasal dari sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta. Mereka digelandang ke Markas Satpol PP untuk pembinaan lebih lanjut.

Dia mengatakan operasi pelajar itu melibatkan 10 orang dan empat orang berseragam preman.

“Dari laporan preman itulah, tim bergerak dengan menggunakan satu unit truk dan dua mobil patroli. Operasi seperti ini ditargetkan bisa terlaksanakan enam kali dalam setahun. Lima pelajar itu kebetulan tidak mabuk. Mereka dibina dan diminta membuat pernyataan tertulis. Kami tidak sampai mendatangkan orang tua mereka karena ada gurunya yang datang mengambil kelima siswanya,” ujar Sukamto.

Dia mengatakan sebenarnya tidak ada pelajaran di SMK swasta karena ada kegiatan di Gedung Kartini Sragen. Kelima pelajar itu, kata dia, dianggap membolos dari kegiatan sekolah di Gedung Kartini Sragen. Dia mengimbau kepada para pelajar supaya segera pulang kalau waktunya jam pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya