SOLOPOS.COM - Sejumlah pelajar yang terjaring razia diperiksa di halaman Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Selasa (29/3/2016). (Moh.Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Razia pelajar digelar Satpol PP Sragen untuk menertibkan para pelajar yang membolos sekolah.

Solopos.com, SRAGEN — Sedikitnya 25 siswa SMA/SMK terjaring razia yang diselenggarakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Selasa (29/3/2016). Mereka kedapatan bermain game online, playstation (PS) dan nongkrong di warung dengan mengenakan seragam sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Razia pelajar itu difokuskan di sejumlah warung makan dan arena game online serta PS di kawasan Gambiran, Beloran dan Cantel. Sebagian besar dari mereka merupakan pelajar kelas XII SMA/SMK yang bakal menghadapi Ujian Nasional (UN) pada Senin-Rabu (4-6/4/2016) mendatang.

Para siswa yang terjaring razia dibawa di Kantor Satpol PP Sragen. Mereka mendapat pembinaan supaya tidak berkeliaran saat jam sekolah berlangsung. Mereka diminta mengikuti kegiatan baris berbaris di tengah terik mentari. Satu persatu tas mereka juga digeledah. Dari hasil penggeledahan, Satpol PP hanya menemukan sejumlah rokok. Para siswa ini baru diizinkan pulang setelah Satpol PP memanggil orang tua dan guru masing-masing.

”Khusus siswa kelas XII memang dipulangkan pagi karena Senin sudah UN. Sebelum pulang, saya mampir main game,” kata salah seorang siswa berinisial BY saat ditemui solopos.com di lokasi.

Bersama teman-temannya, BY mengaku sudah terbiasa main game online sepulang sekolah. Dia mengaku tidak begitu pusing memikirkan UN. Dia merasa tidak mengalami tekanan batin jelang UN. ”Main game itu untuk menyalurkan hobi saja. Bukan karena untuk mengusir penat jelang UN,” paparnya.

Hal senada dikatakan siswa lainnya berinisial MA. Dia mengaku tidak membolos sekolah untuk bermain PS. Dia mengklaim sekolah sudah meminta siswa Kelas XII pulang pagi supaya bisa mempersiapkan UN dengan memperbanyak belajar di rumah. ”Tadi sebetulnya sudah pulang ke rumah. Tapi saya keluar rumah lagi karena diajak main PS sama teman,” jelasnya.

Kabid Operasi dan Pengendalian Satpol PP Sragen Sukamto mengatakan razia itu digelar guna menyambut datangnya UN. Dia berharap para siswa khususnya kelas XII bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar di rumah supaya diberi kemudahan dalam mengerjakan soal UN.

”Kalau diminta pulang pagi, mereka seharusnya bisa memanfaatkan waktu untuk belajar di rumah. Kami tidak melarang mereka bermain game, tapi ada waktunya. Kalau mau main game lebih baik tidak di jam sekolah. Kalau terpaksa tetap main game, copot seragam sekolah itu. Kalau masih mengenakan seragam, orang tahunya mereka membolos sekolah,” jelas Sukamto.

Sukamto berharap siswa menghindari kebiasaan nongkrong di pinggir jalan, warung atau tempat hiburan. Menurutnya, perbuatan menyimpang dari kalangan pelajar seperti pesta minuman keras (miras) dan obat-obatan itu bermula dari kebiasaan nongkrong.

”Mereka mulai mengenal rokok itu juga karena kebiasaan nongkrong. Perbuatan menyimpang lain seperti pesta miras dan obat-obatan itu yang perlu diantisipasi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya