SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis (Dok/JIBI)

Satpol PP mempunyai program Solo Bebas PGOT 2017.

Solopos.com, SOLO — Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo tak segan menerapkan sanksi tegas bagi pengemis yang kedapatan meminta-minta sambil membawa anak-anak di wilayah Kota Bengawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Solo, Agus Siswuryanta, menyatakan selama Januari-awal September 2017 telah menangkap 10 pengemis yang membawa anak-anak saat meminta-minta.

Menurut dia, pengemis yang tertangkap lantas didata dan dibina, kemudian dipulangkan ke tempat tinggal masing-masing.

“Apabila masih nekat beroperasi lagi, mereka termasuk melakukan pelanggaran perdagangan anak. Mereka akan kami beri sanksi tegas. Orang tua kami kirim Panti Wanita Utama [Panti Karya Wanita Utama Pajang Solo]. Anaknya dikasih ke bapaknya. Kalau bapaknya atau keluarganya tidak mampu, kami kasih anak tersebut ke panti,” kata Agus, Senin (18/9/2017).

Agus menyampaikan semua pengemis membawa anak yang terazia Satpol PP selama 2017 berjenis kelamin perempuan atau ibu-ibu. Sebagian besar dari mereka merupakan warga luar Solo, namun ada dua pengemis merupakan warga Kota Bengawan.

Dia menyebut petugas Satpol PP mendapati pengemis beroperasi bahkan dengan membawa dua anak sekaligus, yakni dengan cara digendong dan dituntun. Satpol PP menggelar razia guna menyelamatkan nasib sang anak.

Kepala Satpol PP Solo, Sutarjo, menyampaikan Satpol PP mempunyai program Solo Bebas PGOT 2017. Petugas Satpol PP dan linmas kota kini setiap harinya berpatroli memantau situasi di persimpangan jalan hingga wilayah kelurahan.

Sutarjo menyebut cukup banyak pengemis ditemukan di Kecamatan Pasar Kliwon terutama pada Jumat. Mereka beroperasi dengan mendatangi rumah-rumah warga dan mangkal di masjid-masjid.

“Kami punya program di 2017 ini, yakni Solo bisa bersih dari PGOT. Selama ini kami mendapati PGOT sebagian besarnya adalah warga luar daerah. Mereka hidup di Solo dengan tinggal di kos-kosan dan bahkan di sembarang tempat. Jika mendapati pengemis, kami akan mengirim mereka ke tempat asal supaya mendapat pendampingan dari keluarga,” jelas Sutarjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya