SOLOPOS.COM - Sejumlah pelajar yang terjaring razia Satpol PP Solo dihukum latihan baris berbaris di Kantor Satpol PP, Selasa (7/2/2017). (Indah Septiyaning W./JIBI/Solopos)

Razia Solo, puluhan pelajar terjaring razia Satpol PP karena membolos.

Solopos.com, SOLO — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo menjaring puluhan pelajar yang kedapatan membolos sekolah, Selasa (6/2/2017). Para pelajar tersebut terjaring saat menongkrong di warung makan dan tempat game online.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari handphone (HP) salah satu pelajar, petugas mendapati beberapa file video mesum. Para pelajar yang terjaring tersebut kemudian dibina di Kantor Satpol PP.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP, Arif Darmawan, mengatakan razia dilakukan dengan menyisir sejumlah lokasi yang kerap dijadikan sebagai tempat menongkrong pelajar, seperti warung internet (warnet) dan warung makan. Hasilnya petugas mendapati pelajar yang membolos sekolah dan tengah asyik bermain game online atau menongkrong di warung makan.

Selain game online dan warung makan, petugas juga menyisir tempat keramaian lain, seperti mal. Para pelajar ini tak bisa berkutik saat petugas datang. Beberapa pelajar ada yang berusaha melarikan diri, namun berhasil diamankan petugas. Para pelajar ini kemudian digiring ke Kantor Satpol PP.

“Sebanyak 25 pelajar, dua di antaranya perempuan terjaring razia, semua pelajar SMA atau SMK negeri maupun swasta. Mereka terjaring tidak hanya di warnet dan warung makan, tapi juga ada yang di mal,” kata Arif.

Selanjutnya pelajar yang terjaring razia diminta membuat surat pernyataan. Tak hanya itu pelajar dibina agar tidak mengulangi kembali perbuatan mereka membolos sekolah.

Para pelajar juga dihukum latihan baris berbaris agar lebih disiplin. Dari hasil pemeriksaan HP milik salah satu pelajar, petugas mendapati file berisi video mesum. HP itu disita langsung disita petugas sebagai barang bukti.

Razia kali ini digelar sesuai permintaan pihak sekolah. Dia mengatakan pelajar yang terjaring razia diwajibkan dijemput perwakilan sekolah beserta orang tua masing-masing.

“Kami mewajibkan mereka dijemput di Kantor Satpol PP oleh pihak sekolah dan orang tua masing-masing. Hal itu supaya bisa segera diambil tindakan pembinaan,” katanya.

Razia tersebut akan digelar rutin di tempat-tempat keramaian. Razia ini semakin intensif tak hanya pada jam sekolah, tapi juga tengah malam. Hal ini mengingat banyaknya laporan pelajar yang keluyuran pada malam hingga dini hari.

Beberapa kawasan telah dipetakan, seperti Manahan, Bank Indonesia (BI), dan Pasar Gede. Dia berharap pelajar tidak membolos sekolah dan bisa memanfaatkan waktu belajarnya dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya