SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian Sat Lantas Restro Jakarta Barat melakukan Operasi Patuh Jaya 2017 di Jakarta, Jumat (12/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Razia Solo dilakukan oleh polisi lewat Operasi Patuh Candi 2017.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 3.500 pengendara terjaring razia Operasi Patuh Candi 2017 selama sepuluh hari kegiatan itu digelar. Pelanggaran terbanyak yakni pengendara bermotor melawan arus lalu lintas di Jl. Slamet Riyadi Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kasatlantas Polresta Solo Kompol Imam Syafi’i mewakili Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo, mengatakan Satlantas Polresta Solo menggelar Operasi Patuh Candi selama 14 hari yakni mulai tanggal 9 Mei sampai tanggal 22 Mei. Hasil sementara sampai tanggal 18 Mei atau sepuluh hari jumlah kendaraan yang terjaring razia sebanyak 3.500 orang.

“Kami akan terus melakukan razia sampai tanggal 22 Mei. Pelanggaran paling banyak didomonasi kendaraan roda dua,” ujar Imam saat ditemui wartawan di CFD Jl. Slamet Riyadi, Minggu (21/5/2017).

Menurut Imam, kendaraan roda dua yang tejaring razia melakukan pelanggaran fatal  yang dapat berujung menimbulkan korban jiwa. Pelanggaran tersebut seperti tidak memakai helm dan melawan arus.

“Kami paling banyak menemukan pelanggaran di traffic light pertigaan Sriwedari. Kendaraan roda dua banyak melawan arus,” kata dia.

Satlantas, lanjut dia, sudah memasang rambu larangan melawan arus di lokasi tersebut. Namun, pengendara nekat melawan arus saat petugas tidak ada berjaga. Hal itu membuktikan tingkat kesadaran masyarakat Solo dalam tertib berlalu lintas masih rendah.

“Kami mencatat kecelakaan fatal berujung menimbulkan korban jiwa sebanyak empat orang per bulan. Tahun lalu korban meninggal dunia akibat lakantas sebanyak 67 orang. Awal tahun ini sebanyak 18 meninggal akibat lakalantas,” kata dia.

Imam mengatakan pada Minggu pagi rencananya Korlantas Mabes Polri diikuti semua Satlantas akan launching tahun keselamatan di daerahnya masing-masing. Rencana tersebut batal karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang ada kegiatan lain.

Launching tahun keselamatan nasional di Jakarta bertujuan untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas dan menekan angka korban jiwa akibat lakalantas. Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tertib berlalu lintas,” kata dia.

Kanit Regident Satlantas Polresta Solo, AKP Sukarda, mengatakan rencananya Satlantas akan menggandeng berbagai organisasi, seperti komunitas otomotif, bengkel, Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat (FKPM), patroli keamanan sekolah (PKS) dan elemen masyarakat peduli lalu lintas di Kota Solo di acara launching tahun keselamatan.

“Kami ingin melibatkan semua pihak dalam launching tahun keselamatan agar tidak ada lagi pengendara yang terjaring razia lalu lintas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya