SOLOPOS.COM - Saeni, pemilik warteg di Serang yang dirazia Satpol PP setempat. (Istimewa/@dwikaputra)

Razia di Serang yang menyasar warung Saeni memantik komentar beberapa menteri, termasuk Menteri Agama.

Solopos.com JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) meminta agar aparat lebih menggunakan pendekatan persuasif dalam menegakkan hukum, khususnya berkaitan dengan kasus razia terhadap warung-warung makanan yang buka selama Ramadan.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dalam Ramadan 2016 ini, pihaknya menginginkan agar lebih memperkuat toleransi. Dia menilai sweeping yang dilakukan aparat Satpol PP ke warung-warung yang buka saat siang hari pekan lalu harus dijadikan pelajaran agar ke depan aparat lebih persuasif dalam menegakkan hukum.

“Jadi kita juga berharap mudah-mudahan cara-caranya juga lebih manusiawi sehingga tidak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat,” katanya di Kompleks Istana Negara, Senin (13/6/2016).

Lukman juga berharap agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Namun, dia juga menghimbau agar masyarakat saling menghargai dan tetap menjaga kerukunan.

“Jadi tentu yang tidak berpuasa menghormati yang puasa. Yang berpuasa pun juga menghormati sesama saudaranya yang karena satu dan lain hal tidak sedang menjalani puasa. Jadi prinsipnya itu,” ujarnya.

Hanya saja, berkaitan dengan peraturan daerah yang dinilai sebagai payung untuk melakukan sweeping, Lukman menilai jika peraturan daerah merupakan wewenang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengevaluasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya