SOLOPOS.COM - Sebagian besar orang tua murid mulai mengambil sepeda motor yang disita sebagai hasil razia pelajar,Polres Kulonprogo, Wates, Kamis (11/8/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Razia pelajar dianggap tidak afektif karena masih saja ada pelajar yang membawa sepeda motor

Harianjogja.com, KULONPROGO-Ratusan sepeda motor yang terjaring dalam razia pelajar yang dilakukan Polres Kulonprogo mulai diambil oleh para orang tua murid. Meski demikian sejumlah orang tua murid masih tetap membiarkan anak-anaknya mengendarai sepeda motor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puluhan orang tua murid yang motornya disita ini memenuhi Ruang Satlantas Polres Kulonprogo. Semuanya antre menunggu giliran untuk bisa mengambil jadwal sidang dan kemudian mengambil sepeda motor yang telah ditahan di Polres Kulonprogo hingga lebih dari sepekan ini.

Sejumlah orang tua hadir bersama dengan anak-anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah, sementara beberapa yang lainnya datang tanpa anaknya.

Ketika mengambil STNK serta kunci motor yang ditahan, sejumlah orang tua kemudian diberi pesan dan himbauan oleh personil Satlantas Kulonprogo. Meski demikian, sejumlah orang tua mengaku bahwa anaknya teap berangkat ke sekolah sendiri pasca terjaring razia.

“Tetap naik motor sendiri, menggunakan motor saya,”ujar Doni Herianto, salah satu orang murid asal Sentolo kepada Harianjogja.com, Kamis (11/8/2016).

Putranya yang memang belum berusia 17 tahun biasanya membawa kendaraan sendiri untuk berangkat ke sekolah di Wates. Ia mengaku baru mengetahui putranya terjaring razia setelah pulang sekolah saat diantar oleh salah satu rekannya di sekolah.

Menurutnya, ia mengizinkan putranya membawa motor sendiri karena alasan kesibukannya di pagi hari sehingga tidak sempat mengantar ke sekolah.

Kasatlantas Kulonprogo, AKP Imam Bukhori mengatakan bahwa sempat ada kesalahan koordinasi sehingga pihaknya tidak bisa menyampaikan surat pemberitahuan langsung kepada para orang tua.

Koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan personil kepolisian juga belum dilakukan. Akibatnya, orang tua murid hanya datang secara terpisah sejak akhir pekan lalu untuk mengambil kendaraannya.

Namun, Imam menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan di lapangan lagi untuk melihat apakah siswa di bawah umur ini masih banyak yang mengendarai sepeda motor sendiri. Ia menegaskan bahwa razia serupa akan dilakukan kembali apabila ditemukan masih banyak siswa yang melanggar aturan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya