SOLOPOS.COM - Sejumlah pelajar yang terjaring operasi rutin Satpol PP Sragen, saat mengikuti pengarahan di kantor Satpol PP didampingi orangtua mereka, Senin (10/2/2014). (JIBI/Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SRAGEN– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol- PP) Sragen kembali mengamankan sejumlah pelajar yang membolos, Senin (10/2/2014). Sebanyak lima pelajar yang berhasil diamankan oleh petugas saat patroli rutin itu kepergok  tengah kongko-kongko di daerah Gedung Olahraga (GOR) Sragen saat jam pelajaran.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol-PP) Kabupaten Sragen, Sri Yatmoko, didampingi, Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Sragen, Soekamto, saat diwawancarai wartawan, Senin, mengatakan kelima pelajar itu masih satu almamater. Mereka diamankan petugas ketiga nongkrong di GOR dengan masih mengenakan seragam sekolah sekitar Pukul 10.30 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Setelah diamankan oleh petugas, kelimanya langsung diserahkan ke pihak sekolah agar diberi pengarahan. Setelah beberapa waktu didata oleh pihak sekolah, kelimanya langsung diserahkan kembali ke Satpol PP untuk dibina ulang. “Mereka kami tangkap saat kami melakukan patroli rutin sekitar Pukul 10.30 WIB. Patroli ini rutin kami lakukan dengan sasaran berbeda-beda. Kalau hari ini khusus menyasar pelajar dulu,” terang Sri.

Sri menambahkan berdasarkan hasil pendataan petugas dan kroscek ke pihak sekolah, tiga pelajar memang sengaja membolos karena sejak pagi tidak tercantum dalam daftar absen. Sementara, dua orang lainnya lain merupakan mantan pelajar sekolah tersebut yang sudah resmi keluar Januari lalu. Selanjutnya, wali murid dari kelima pelajar tersebut telah dipanggil dan dihadirkan di kantor Satpol PP untuk mendapatkan pengarahan.

Diakhir pembinaan, Sri berharap kejadian serupa tidak terulang karena aksi membolos bisa memicu tindak pelanggaran lain. Sementara, dua remaja lain yang juga mengenakan seragam sekolah tapi berstatus pengangguran itu akan direkomendasikan untuk melanjutkan sekolah di tempat lain. “Iya, dua pelajar lainnya ini akan kami rekomendasikan sekolah di tempat lain. Rencananya mereka juga sudah memilih akan bersekolah di PGRI Tanon. Sayang sekali jika harus putus sekolah dan enggak melanjutkan lagi,” tegasnya.

Terpisah, Sukamto, menambahkan pengamanan lima pelajar kali ini dalam rangka patroli rutin Satpol PP. Selain patroli rutin, Satpol PP juga memiliki program operasi penyakit masyarakat (Pekat) lainnya secara gabungan dengan sejumlah Satuan Kerja (Satker) lain. Operasi gabungan biasanya menyasar semuanya baik pelajar, PNS maupun gelandangan.

Salah satu pelajar yang turut terjaring Razia, Angga Supriyanto, 17, mengaku baru kali pertama diamankan Satpol PP. Pelajar Kelas XII SMK swasta ini mengaku tidak berniat membolos. Ia berangkat dari rumah seperti hari biasanya. Namun, di tengah perjalanan, ban sepeda motornya bocor dan harus ditambal sehingga membuatnya telat masuk sekolah. Merasa sudah telat dan takut dimarahi oleh gurunya, ia pun nekad membolos setelah di tengah jalan bertemu dengan rekan sealmamater yang juga telat.

“Enggak niat membolos. Tadi telat trus ketemu teman diajak nongkrong,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya