SOLOPOS.COM - Staff BPOM DIY melakukan pendataan terhadap makanan dan minuman di Terminal Dhaksinarga yang telah kedaluarsa, Senin (21/7/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- BPOM DIY menemukan ratusan produk makanan olahan yang beredar di pasaran sudah kadaluwarsa. Masyarakat diminta untuk tetap tidak mengkonsumsinya meski tanggal kadaluwarsa produk makanan baru dalam hitungan hari.

“Karena bisa saja produk makanan itu telah berkurang nutrisinya atau bahkan sudah berubah menjadi bahan berbahaya,” ujar Kepala Bidang Sertifikasi dan layanan Informasi Badan Pemantauan Obat dan Makanan DIY Dyah Listiorni di Kepatihan, Selasa (22/7/2014).

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Ia mengungkapkan, selama dua pekan terakhir jelang lebaran, BPOM DIY melakukan inpeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar ataupun pertokoan. Hasilnya ada 2228 produk makanan yang diamankan.

Sebanyak 973 di antaranya kadaluwarsa, 517 produk tanpa izin edar, 571 produk rusak, serta 57 produk mengandung bahan berbahaya berupa formalin, boraks dan Rhodamin B.

Adanya temuan produk makanan kadaluwarsa, Dyah mengatakan BPOM tengah melacak sumber peredaraannya, mulai dari tingkat produsen, distributor ataupun penyedia sarananya.

Sedangkan terhadap produk makanan yang mengandung zat berbahaya lanjutnya, BPOM sudah menyampaikan surat peringatan pada distributor. BPOM juga telah memusnahkan 2000 produk berbahaya.

Dyah meminta masyarakat untuk tetap waspada. Lantaran meski sidak terus dilakukan, masih saja ditemukan produk makanan berbahaya. Misalnya saja mie basah berformalin yang sempat hilang dari peredaran, saat ini ditemukan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya