SOLOPOS.COM - Ilustrasi balap liar. (JIBI/Solopos/Dok.)

Polsek Ngemplak, Boyolali, menyita 10 motor yang dipakai balap liar saat menyisir tol Solo-Kertosono.

Solopos.com, BOYOLALI — Jajaran Polsek Ngemplak, Boyolali, merazia kawasan tol Solo-Kertosono yang kerap dipakai balap liar anak-anak muda. Hasilnya, sepuluh sepeda motor tak dilengkapi surat-surat resmi dan motor berknalpot tak standar ditahan petugas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Ngemplak AKP Subiyati mengatakan razia dilakukan di kawasan tol Soker mulai Desa Sawahan hingga ujung Desa Ngesrep, Ngemplak, Sabtu (24/3/2018). Razia itu buntut dari laporan adanya aktivitas anak-anak muda pengendara sepeda motor yang membahayakan pengguna jalan lainnya pada Jumat (23/3/2018) sore.

Dalam insiden itu, sejumlah pengguna jalan mengalami luka cukup parah karena tabrakan dari arah berlawanan. Mereka adalah Lucky Agus Saputro, warga Kedung Masam RT 001/ RW 002, Desa Kismoyoso, Ngemplak, dan pemboncengnya, Guntur, warga Kedung Masam RT 002/RW 002 Kismoyoso. “Korban masih seukuran anak-anak muda semua,” jelasnya kepada Solopos.com, Minggu (25/3/2018).

Insiden itu terjadi ketika korban mendahului pengendara di depannya. Dari arah berlawanan, ternyata juga meluncur kendaraan cukup kencang hingga terjadilah tabrakan.

Baca juga:

“Saat sore hari, di tol Soker memang sering jadi ajang kumpul anak-anak muda mengendarai sepeda motor. Aktivitas mereka ini cukup membahayakan,” jelasnya seraya berharap pembangunan tol segera kelar dan lagi digunakan sebagai ajang kumpul anak-anak muda.

Atas insiden itulah, aparat dari Polsek Ngempalk mengambil tindakan. Keesokan harinya, aparat menggelar razia di sepanjang tol Soker wilayah Kecamatan Ngemplak. Dalam razia itu, sepuluh sepeda motor bermasalah ditahan polisi.

Pemilik sepeda motor yang tak bisa menunjukkan surat surat kendaraan, tak bisa mengambil sepeda motor. “Sepeda motor yang blong, juga kami tahan. Anak-anak muda pengendara motor juga kami berikan pembinaan,” terangnya.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Marlin S. Payu, menegaskan tak segan menindak tegas pelaku balap liar. Sepeda motor yang dipakai balap liar dipastikan bakal ngandang di Mapolres.

“Kami tak main-main. Kalau terjaring lagi razia, motor langsung kami tahan,” tegasnya.

Marlin meminta kepada para orang tua agar tak membiarkan anak-anaknya yang masih remaja mengendarai sepeda motor. Betapa pun aparat rajin menggelar razia, jika orang tua tetap membiarkan, upaya menekan kasus kecelakaan akan sia-sia.

“Tolong para orang tua jangan biarkan anak-anaknya yang masih remaja menaiki sepeda motor. Mereka ini masih labil emosinya,” jelasnya.

Data yang dihimpun Solopos.com, aktivitas balap liar di tol Soker sudah terjadi sejak lama atau sejak tol mulai dibangun. Korban aktivitas balap liar itu sudah banyak, baik yang meninggal dunia atau patah tulang.

Aksi balap liar itu tak menggunakan pengamanan memadai, menggunakan motor tidak sesuai standar, serta berada di jalur tak resmi. Polisi sendiri sudah rajin menggelar patroli, namun mereka kerap main kucing-kucingan dengan petugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya