SOLOPOS.COM - Ilustrasi indekos (JIBI/Dok)

Razia Boyolali menyasar indekos di Ngemplak.

Solopos.com, BOYOLALI – Dua pasangan yang masih berusia remaja diamankan Polsek Ngemplak, Selasa (20/9/2016) malam. Kedua pasangan tak resmi itu terjaring razia polisi yang tengah menyisir kawasan indekos di Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Ngemplak, AKP Ahmad Nadiri, mengatakan kedua pasangan tak resmi itu diketahui berada di dalam kamar indekos di Desa Sawahan malam hari. Mereka lantas dibawa ke Mapolsek setempat untuk dimintai keterangan.

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah dimintai keterangan dan membikin surat pernyataan tak akan mengulangi lagi perbuatannya, mereka akhirnya dilepaskan kembali.

“Kami tanyai apa saja yang dilakukan di dalam kamar kos. Kami mewaspadai adanya penyalahgunaan indekos untuk tempat perbuatan menyimpang, seperti pesta miras, narkoba, atau kegiatan seks bebas,” ujar Nadiri kepada Solopos.com, Rabu (21/9/2016).

Nadiri mengatakan wilayah Kecamatan Ngemplak berada di perbatasan perkotaan. Kondisi itu sangat rentan terjadi kasus penyakit masyarakat dan kasus kejahatan pidana. Dalam dua pekan terakhir misalnya, telah terjadi kasus pembuangan bayi dan miras maut.

“Di wilayah Boyolali ini, Ngemplak terhitung paling padat penduduknya. Dan jumlah warga pendatang ini sangat banyak. Mereka bekerja di kota, namun tinggal di Ngemplak,” terangnya.

Kawasan indekos menjadi salah satu sasaran razia Polsek. Alasannya, kawasan tersebut rentan menjadi tempat yang disalahgunakan oleh warga pendatang, baik untuk pesta miras, perdagangan narkoba, atau seks bebas.

“Kedua pasangan yang kami amankan kebetulan tak kami temukan adanya narkoba. Mereka adalah para PL [pemandu lagu] dari luar Boyolali. Kami ingatkan agar tak kebablasan,” paparnya.

Meski razia digalakkan, namun hingga saat ini polisi belum menemukan identitas pelaku pembuangan bayi di Tol Solo Kertosono (Soker), tepatnya di Dusun Sawahan RT 006/ RW 001 Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, beberapa hari lalu.

Menurut Nadiri, tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya bayi sangat berdekatan dengan kawasan perkotaan. Tak jauh dari TKP, juga banyak berdiri sejumlah rumah kontrakan dan indekos di mana banyak warga pendatang. Namun untuk menguak kasus ini, diakuinya bukanlah pekerjaan yang mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya