SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI &ndash;</strong> Bocah laki-laki asal Rejosari, Sawit, Boyolali, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180405/492/908179/bocah-boyolali-hilang">Rayya Raiz Rabbani</a>, 13, yang diculik Rabu (4/4/2018) malam akhirnya ditemukan Kamis (5/4/2018) siang di sebuah musala di Delanggu, Klaten.<br /><br />Berdasarkan informasi yang dihimpun<em> Solopos.com</em>, Kamis pukul 13.15 WIB <a href="http://news.solopos.com/read/20180405/496/908182/bocah-boyolali-diculik-keluarga-beberkan-penculikan-rayya">Rayya hilang selama kurang lebih 18 jam</a>. Terakhir diketahui keluarganya, Rayya ke masjid untuk salat Magrib, Rabu petang bersama dua adiknya. Namun hanya dua adiknya yang pulang dari masjid.<br /><br />Keluarga Rayya berkomunikasi dengan penculik menggunakan ponsel yang dibawa Rayya. &ldquo;Jadi ada komunikasi terus melalui Whatsapp dengan si penculik menggunakan ponsel Rayya. Kami sengaja agar data internetnya tidak mati,&rdquo; jelas tante dari Rayya, Fitria, kepada <em>Solopos.com</em> melalui sambungan telepon.<br /><br />Percakapan melalui Whatsapp dilakukan konstan sejak pukul 06.00 WIB hingga kurang lebih 11.30 WIB. Fitria mengaku mendapat bantuan dari kenalan saudaranya yang merupakan personel polisi. Melalui percakapan Whatsapp akhirnya lokasi ponsel Rayya bisa diketahui melalui <em>global positioning system</em> (GPS).<br /><br />Sembari terus diajak<em> chat</em>, anggota keluarga lain mencari lokasi ponsel menggunakan GPS. Akhirnya Rayya ditemukan di sebuah musala di daerah Delanggu. Saat ditemukan Rayya seorang diri dan dalam kondisi bingung. Pelaku penculikan sudah melarikan diri.<br /><br />Fitria juga mengungkap saat diajak <em>chat</em>, pelaku tidak meminta tebusan apapun. Bahkan saat diming-imingi uang pelaku menolak. Pelaku menjelaskan hanya ingin merawat Rayya. &ldquo;Pelaku pria, alasannya ingin punya anak,&rdquo; tegas Fitria.<br /><br />Fitria menduga penculik ada dua orang. Kesimpulan itu diambil dari cerita Rayya yang menjelaskan kalau dia naik mobil. Mengambil kesimpulan karena pelaku konstan berkomunikasi melalui Whatsapp, seharusnya ada orang lain yang menjadi sopir. Namun berdasarkan informasi dari warga, Rayya diantar ke musala menggunakan sepeda motor.</p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya