SOLOPOS.COM - Ritual budaya yang digelar di Tugu Pal Putih diikuti para prajurit Bregada Rakyat, Minggu (4/9/2022) sore. - Harian Jogja/Sunartono.

Solopos.com, JOGJA — Kegiatan ritual budaya yang melibatkan puluhan prajurit bregada rakyat digelar di Tugu Pal Putih, Kota Jogja, Minggu (4/9/2022) sore. Ritual budaya ini bertujuan untuk memperingati satu dasawarasa Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Puluhan prajurit bregada rakyat datang dari empat penjuru mata angin menuju Tugu Pal Putih, Minggu sore. Kelompok yang menamakan diri Masyarakat Tradisi Budaya Yogyakarta (Matra) ini berkumpul melakukan ritual budaya di Tugu Jogja.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Bregada dengan diiringi musik khas keprajuritan Keraton Jogja datang dari arah Jalan AM Sangaji, Jalan Sudirman, Jalan Margo Utomo dan Jalan Diponegero menuju satu titik yaitu Tugu Pal Putih.

Para prajurit bregada itu kemudian berjejer mengelilingi Tugu Pal Putih. Selanjutnya menggelar ritual budaya dipimpin oleh Bambang Nursinggih yang juga pimpinan Lembaga Kebudayaan Jawa Sekar Pangawikan Jogja.

Baca Juga: Mahasiswa UNY yang Diduga Pelaku Kekerasan Seksual Diwisuda

Menghadap ke sisi selatan dengan membelakangi Tugu Pal Putih, Bambang tampak menebar aneka warna bunga di jalanan sembari membacakan tembang jawa seperti Sekar Pangkur dan Dhandhangula.

Bambang Nursinggih mengatakan ritual budaya itu selain memperingati Satu Dasawarsa Keistimewaan DIY, sekaligus menghaturkan rasa terima kasih kepada Ganjar Pranowo.

Alasannya, saat masih duduk di Komisi II pada 2012 silam, Ganjar dinilai ikut memperjuangkan keistimewaan DIY.

Baca Juga: Toyota Innova Tabrak Honda Beat di Kulonprogo, 2 Orang Luka-Luka

“Mengapa para bregadanya datang dari empat penjuru mata angin? Ini sebagai simbol gambaran dari seluruh masyarakat Jogja. Kami berterima kasih kepada Pak Ganjar karena sudah ikut memperjuangkan Keistimewaan DIY. Kami tegaskan aksi ini tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2024,” katanya di sela-sela kegiatan.

Hal yang sama juga disampaikan Koordinator Masyarakat Tradisi Jogja, Totok Ispurwanto. Dia membantah aksi itu dikaitkan dengan dukungan terhadap Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024. Kegiatan tersebut merupakan murni ritual budaya dalam rangka memperingati 10 Tahun Keistimewaan DIY.

Akan tetapi dia tidak menampik, bahwa dalam ritual sebagai salah satu ucapan terima kasih dan doa yang diberikan kepada Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran di Pasar Dungus Madiun

“Meski pun dalam proses Keistimewaan DIY  itu memang tidak hanya Ganjar, tetapi banyak aktor lain di pusat yang ikut berperan. Kami menyaksikan bahwa Ganjar punya peran penting saat itu dengan komunikasi bahkan melakukan suatu upaya agar ada keselarasan antara perjuangan masyarakat Jogja dengan pusat ketika itu. Saya juga ikut menegaskan ini tidak berkaitan dengan Pilpres 2024,” ujarnya.

Ritual budaya itu berjalan sekitar 20 menit berlangsung tertib, setelah pembacaan doa dan tembang macapat selesai, para bregada kemudian membubarkan diri. Para bregada yang melakukan karnaval singlat tersebut sempat menarik perhatian masyarakat di seputar Tugu Pal Putih.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Datang dari 4 Penjuru, Puluhan Bregada Rakyat Gelar Ritual Budaya di Tugu Pal Putih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya