SOLOPOS.COM - MERACIK HIDANGAN -- Sajian rawon tengah diracik di warung rawon penjara yang buka di kawasan wisata kuliner malam Gladak Langen Bogan (Galabo), Solo. (JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri S)

Makanan khas Solo bukan cuma gudeg ceker Margoyudan atau hidangan ala hik. Makanan yang asalnya dari Jawa Timur pun ternyata sudah menjadi bagian dari kekayaan kuliner di Solo, salah satunya rawon.

RAWON PENJARA -- Sajian lengkap nasi rawon khas warung rawon penjara dengan hidangan pelengkap. (JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri S)

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Di Solo, ada warung yang cukup terkenal dengan sajian rawonnya. Namanya pun unik yaitu Rawon Penjara. Sang pemilik warung, Untung Mandaryanto, memperkenalkan nama ini lantaran saat kali pertama dia membuka warungnya, lokasinya di sebelah timur Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas 1 Solo di Jalan Slamet Riyadi.

Pembaca acara kuliner di televisi, Bondan Winarno, tiga tahun lalu mampir ke warung rawon penjara. Tak hanya memberikan nama untuk menaikkan nilai jual pada masakan, Bondan juga mengoreksi beberapa bumbu seperti rasa manis, gurih dan asin. “Pak Bondan yang memberi resep tambahannya agar rasa rawon kian mantap,” ungkapnya.

Bagi Anda pencinta rawon, bisa singgahi pula warung dan resto yang menyediakan aneka jenis rawon, seperti rawon bakar Rumah Makan Pawon Omahkoe di Jl Adisucipto, Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Depot Prabu yang spesial masakan Jawa Timur dan aneka rujak di Jl Tambak Segaran, Widuran, Solo serta Warung Pak Madi di seputaran Manahan.

MERACIK HIDANGAN -- Sajian rawon tengah diracik di warung rawon penjara yang buka di kawasan wisata kuliner malam Gladak Langen Bogan (Galabo), Solo. (JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri S)

Menurut pemilik Depot Prabu, Sri Rahayu, nasi rawon dengan daging yang empuk dipadu dengan sambal terasi akan menambah cita rasa gurih dan pedas. “Terasi yang kami pilih asli dari Tuban dengan rasa gurih udang yang lebih terasa,” imbuhnya.

Sementara Rumah Makan Pawon Omahkoe mengandalkan sajian rawon yang penyajiannya unik. Dagingnya yang beraroma khas rawon dibakar dulu di atas bara api, lantas disajikan di piring gerabah yang dilapisi daun pisang, bersanding dengan sambal terasi, kecambah dan semangkuk kuah rawon. Disajikan dengan nasi putih hangat beserta sambal terasi, sajian rawon bakar menjadi sempurna.

Ada dua menu rawon yang ditawarkan resto ini, rawon bakar dan penyet. Rawon penyet lain lagi karena dagingnya tetap hasil rebusan yang berbumbu dengan cita rasa legit. Karyawan Pawon Omahkoe, Ayu, menjelaskan aroma daging yang dibakar lebih pas dipadukan dengan sambal terasi yang diuleg sedikit kasar. Sedangkan rawon penyet semakin nikmat disantap dengan sambal terasi bercampur tomat. Sambal yang diberikan juga berbeda disesuaikan dengan jenis menu yang dipesan. Cita rasa rawon di resto ini memang sudah beradaptasi dengan masakan khas Solo yang dominan rasa manis. Meski demikian, masakan ini tak kalah nikmat dibandingkan rawon dari daerah asalnya, Jawa Timur.

Dina Ananti Sawitri Setyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya