SOLOPOS.COM - Ilustrasi bersepeda (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Tren bersepeda yang kini booming di masyarakat termasuk di Kota Solo menimbulkan celah kejahatan pencurian sepeda.

Kecamatan Banjarsari dan Laweyan Solo tercatat beberapa kali terjadi pencurian sepeda hingga viral di media sosial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolsek Banjarsari Kompol Demianus Palulungan mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, Selasa (14/7/2020), menyebut bersepeda saat ini tengah menjadi tren masyarakat, bahkan para warga pun rela mengantre untuk membeli sepeda.

Tertangkap di Solo, 2 Maling HP Lintas Kota Ini Nyolong Demi Jajan Esek-Esek

Tren itu, ungkap  secara tidak langsung disusul kasus pencurian sepeda yang beberapa kali terjadi wilayahnya. Ia meminta masyarakat untuk berhati-hati saat meletakkan sepeda.

"Jangan sampai ada orang lain mengambil sepeda, mungkin banyak yang kehilangan tapi enggan untuk melapor. Tidak hanya di rumah, saat gowes pun sepeda jangan lepas dari pandangan. Kadang-kadang kalau sudah rombongan pesepeda beristirahat, abai pada sepeda yang diparkirkan," papar dia.

Kapolsek Banjarsari Solo mengatakan sepeda bernilai mahal dan berukuran kecil memudahkan pencuri untuk beraksi. Sehingga, menggunakan kunci pengaman tambahan pada sepeda juga diperlukan untuk menghindari aksi pencurian.

"Termasuk jangan meminjamkan sepeda pada orang yang tak dikenal," imbuh dia.

Kisah Misteri di UNS Solo: Mahasiswi FEB Sering Kesurupan

Salah satu kasus pencurian sepeda terjadi di wilayah Kecamatan Banjarsari pada Juni lalu. Seorang perempuan berinisial DTS, 25, menjadi korban pencurian sepeda lipat di sebuah rumah indekos Jl. Kahuripan Timur, Sumber, Banjarsari, Solo.

Padahal, korban baru satu bulan membeli sepeda lipat jenis Ecosmo Z8 berwarna oranye itu.DTS mengaku meletakkan sepeda lipat itu di tempat parkir indekosnya. Menurutnya, ia meletakkan sepeda lipat itu di paling ujung cukup tersembunyi. Ia menduga pencurian itu terjadi pada dini hari menjelang subuh.

"Saya baru sebulan beli sepeda lipat itu senilai Rp3,5 juta. Tapi malah dicuri orang lain, semoga ini menjadi pembelajaran masyarakat Kota Solo agar lebih waspada," papar dia.

Peluang Kejahatan

Media sosial Kota Solo kembali dihebohkan dengan viralnya dugaan pencurian sepeda di wilayah Badran, Laweyan, Solo. Dalam video yang dibagikan akun Instagram @energisolo, pelaku yang diduga seorang perempuan itu menuntun sepeda keranjang secara perlahan ke luar dari rumah.

Video itu menyusul video pencurian sepeda yang dibagikan akun media sosial ics__infocegatansolo pada akhir Juni lalu. Pencurian sepeda terjadi di wilayah Jl. Sidoasih Timur Mangkuyudan, Laweyan, Solo. Dalam video itu, seorang lelaki memakai jaket hitam, celana pendek putih, dan memakai masker.

Kapolsek Laweyan AKP Ismanto Yuwono menyampaikan jajaran Polsek Laweyan belum menerima laporan tindak pidana pencurian sepeda itu.  Namun dia meminta masyarakat untuk mewaspadai segala bentuk pencurian.

"Saat ini kan baru booming orang bersepeda atau gowes. Terbukti, orang mau beli sepeda antre banyak. Peluang kejahatan pencurian sepeda turut meningkat pula," papar dia mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai.

Lapak Disapu Puting Beliung, Pedagang Oprokan Pasar Nusukan Solo Nekat Berjualan

Ia menambahkan dikarenakan sepeda kayuh tidak memiliki register data, pemilik sepeda wajib menambahkan alat pengaman untuk menghindari pencurian. Bahkan, pengamanan sepeda harus lebih ketat dibandingkan pengamanan sepeda motor.

Ia menambahkan jajaran Polsek Laweyan sudah intensif patroli siang maupun malam. Namun, masyarakat juga dapat menjadi polisi untuk diri sendiri dengan cara mewaspadai segala tindak kejahatan.

Menurutnya, jajaran Polsek Laweyan belum menerima laporan pencurian sepeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya