SOLOPOS.COM - Pekerja melintasi instalasi listrik Gardu Induk Mampang II, Jakarta (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Pekerja melintasi instalasi listrik Gardu Induk Mampang II, Jakarta (JIBI/SOLOPOS/Antara)

BATANG- Untuk saat ini ketersediaan listrik Jawa dan Bali masih cukup rawan, pasalnya suplai tersedia cuma  22.900 MegaWatt sementara keperluan nyata sampai 35.000 MegaWatt. Sehingga masih rawan pemadaman.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Karena itu, keperluan listrik di Jawa-Bali masih kurang dan cukup rawan pemadaman,” kata Staf Ahli Direksi PT Pembangkit Listrik Negara, Asistia Seniawan, di Batang, Jawa Tengah, Kamis (21/6/2012).

Solusi mengatasi kesenjangan itu, PT PLN akan mendirikan proyek PLTU di sejumlah wilayah pantura, di antaranya di Desa Karanggeneng, Kabupaten Batang, yang berkapasitas 2.000 MegaWatt.

Ia mengatakan, saat ini PT PLN masih kesulitan memenuhi keperluan listrik karena ada rasio elektrivitas yang rendah pada 2006 sebesar 58 persen. Ini harus naik sebesar 65 persen pada 2016, serta mencapai target 91 persen pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya