SOLOPOS.COM - Samsung Galaxy Note 4 (JIBI/Harian Jogja/GalaxyNote4update.com)

CPSC meminta Samsung menarik baterai yang digunakan Galaxy Note 4 karena rawan meledak.

Solopos.com, SEOUL – Vendor asal Korea Selatan (Korsel) Samsung kembali mendapat masalah dengan baterai bikinannya. Samsung harus berhadapan dengan Komisi Keamanan Amerika Serikat (AS).

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Dilansir SamMobile, Kamis (17/8/2017), Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (CPSC) memutuskan untuk menarik kembali (recall) baterai yang digunakan dalam Galaxy Note 4. Komponen tersebut di-recall karena berpotensi overheat atau panas berlebihan, sehingga akan menimbulkan bahaya ledakan dan kebakaran.

CPSC mendesak pengguna Galaxy Note 4 yang terdampak hal tersebut untuk segera berhenti menggunakannya dan menonaktifkannya.

Pada September 2016, Samsung melakukan recall untuk semua Galaxy Note 7 karena permasalahan yang sama. Lebih dari 1 juta telefon ditarik kembali dengan lebih dari 90 insiden ledakan yang dikonfirmasi perusahaan. Galaxy Note 7 ditemukan mengalami overheat, meledak, atau terbakar.

Sementara itu, masalah yang diakibatkan oleh Note 4 agak berbeda. Insiden yang dialami oleh ponsel Samsung itu mulanya ditemukan oleh FedEx Supply Chain dan hanya berkaitan dengan 10.000 perangkat yang terdampak.

Akibat insiden itu, Komisi Keamanan Produk Konsumen AS telah menarik lebih dari 10.000 baterai Galaxy Note 4 di negara tersebut.

FedEx menangani pendistribusian telefon untuk program asuransi atau perbaikan dari AT&T. Pada suatu saat, perusahaan tersebut mendapatkan “baterai palsu” yang mereka masukkan ke perangkat yang diperbaiki dan dikirim sebagai pengganti klaim pengajuan melalui AT&T. Ponsel yang terlibat dalam kasus ini adalah Galaxy Note 4 yang diperbaiki, didistribusikan antara Desember 2016 hingga April 2017.

Sejauh ini, hanya ada satu insiden Note 4 yang overheat tanpa cedera atau kerusakan perangkat yang dilaporkan. Meski begitu, FedEx menganggap serius masalah tersebut.

“FedEx Supply Chain melakukan penarikan kembali baterai Samsung yang tidak asli karena beberapa di antaranya merupakan baterai palsu. Program perbaikan dikelola oleh FedEx Supply Chain dan dioperasikan secara independen dari Samsung. Pemilik yang terkena dampak harus menghubungi kami,” kata perusahaan ekspedisi itu dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan juga telah membuat sebuah situs web yang disebut “Exchange My Battery” yang memiliki semua informasi terkait recallyang mungkin dibutuhkan pengguna, termasuk petunjuk bagaimana mengganti baterai. Pengguna yang menghubungi perusahaan ekpedisi untuk mengganti baterai akan dikirimi baterai baru Samsung yang asli bertanda titik hijau untuk menghindari percampuran selama masa penggantian.

Pengiriman baterai asli tersebut juga disertai kotak berbayar untuk mengembalikan baterai yang rusak untuk dibuang.

Samsung menghindar dalam kasus ini karena pihaknya tidak terlibat dalam insiden tersebut. Baterai palsu yang ditemukan berpotensi overheat dan ledakan itu adalah baterai non-OEM, yang artinya tidak dipasok oleh Samsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya