SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali akan menutup permanen bukaan median jalan di pertigaan Wika, Mojosongo, Boyolali. Hal itu dilakukan untuk mencegah kecelakaan yang kerap terjadi di kawasan itu.

Seperti diketahui, kecelakaan kerap terjadi di Jalan Solo-Boyolali depan kantor Wika, Mojosongo. Terakhir, kecelakaan antara bus pariwisata dengan Isuzu Panther yang menewaskan tujuh orang, Sabtu (13/10/2018) sore.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dishub Boyolali Untung Raharjo mengatakan pembahasan rencana itu melibatkan Satlantas Polres Boyolali, Bina Marga Pemprov Jateng, dan Kementerian terkait.

“Perlu ada langkah konkret untuk mencegah atau setidaknya meminimalkan kecelakaan yang sering terjadi di sini [pertigaan Wika]. Jalan ini jalur nasional yang pengelolaannya bukan kewenangan Boyolali. Tapi bagaimana pun ini ada di wilayah Boyolali sehingga perlu penanganan nyata,” ujarnya kepada wartawan di kawasan pertigaan Wika Mojosongo, Minggu (14/10/2018).

Dengan penutupan median di pertigaan Wika ini, nantinya yang keluar masuk pertigaan hanya pengguna jalan di lajur utara atau lajur arah Semarang-Solo.

Sedangkan kendaraan dari arah selatan atau arah Solo-Semarang yang akan masuk ke pertigaan harus berbelok di bukaan median di tempat lain, yakni di depan Mapolres Boyolali yang berjarak sekitar 1 km di sebelah barat dan perempatan Randusari yang berjarak sekitar 1 km di sebelah timur.

Dishub menyadari pertigaan tersebut cukup vital karena digunakan truk-truk besar yang keluar-masuk ke PT Wijaya Karya Beton (Wika) yang berada sekitar 500 meter di utara pertigaan. Belum lagi ribuan orang di Mojosongo dan Boyolali Kota yang setiap hari mengakses pertigaan tersebut.

Karena itu rencana penutupan median jalan perlu kajian mendalam.

“Kalau median ditutup, truk-truk tentu akan kesulitan ketika keluar masuk ke Wika Beton karena harus memutar jauh dan belum tentu cukup luas untuk balik putar arah. Belum lagi adanya ribuan warga yang lewat sini setiap hari yang juga perlu dipertimbangkan,” imbuhnya.

Karena itu, rencana penutupan juga dibarengi alternatif rencana lain, yaitu pemasangan traffic light atau lampu bangjo di pertigaan Wika.

“Alternatif lainnya adalah pemasangan traffic light agar kendaraan yang keluar-masuk pertigaan bisa diatur secara otomatis, tidak seperti sekarang ini tidak ada lampu bangjo sehingga rawan kecelakaan,” kata dia.

Saat ini bukaan jalan di pertigaan Wika ini sudah ditutup sementara menggunakan water barrier.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya