Rawan Kecelakaan, Begini Cerita Misteri di JLS Salatiga

Solopos.com, SALATIGA — Jalan Lingkar Salatiga atau JLS selama ini memang dikenal sebagai salah satu jalur rawan kecelakaan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Banyaknya peristiwa tragis itu pun membuat JLS kerap dikait-kaitkan dengan kisah atau cerita misteri yang berkembang di kalangan masyarakat Kota Salatiga.

Seorang warga Grogol, Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, Tatik, 55, menyebut JLS terkenal sebagai tempat yang angker. Menurut mitos yang beredar di JLS kerap terlihat penampakan mahkluk halus berbentuk genderuwo. Makhluk halus berbentuk genderuwo itu konon kerap menampakan diri di perempatan Grogol dan banyak masyarakat yang sudah melihat penampakannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau malam kan jalur JLS cukup gelap. Kadang ada makhluk tinggi besar yang menampakan diri,” tutur Tatik kepada Solopos.com, Kamis (8/9/2022).

Selain sosok genderuwo yang konon kerap menampakan diri, cerita atau kisah misteri JLS di Salatiga juga diisi dengan mitos terkait keberadaan sebuah sumur yang disebut sebagai Sumur Wali. Sumur Wali itu, menurut Tatik berada di sisi timur jalur JLS. Meski demikian, ada juga warga yang menyatakan jika sumur tersebut tidak bisa dilihat dengan mata telanjang atau tak kasat mata. Oleh karena tak kasat mata, sumur tersebut pun bisa menyebabkan kecelakaan.

Tatik pun mengaku jarang sekali melewati jalur JLS Salatiga baik menggunakan sepeda motor maupun mobil. Alasannya, tak lain karena JLS Salatiga dikenal angker dan kerap terjadi kecelakaan.

Baca juga: Kisah Misteri Rumah Dinas Wali Kota Salatiga & Penampakan Noni Belanda

“Ngeri kalau lewat situ. Lebih baik memutar agak jauh, enggak apa-apa asal enggak lewat situ [JLS],” ujarnya.

Sementara itu warga lain dari Grogol, Cindy, juga mengatakan hal yang sama. Ia sangat jarang sekali melawati jalur JLS, apalagi saat malam hari. Selain terkenal dengan cerita misteri yang menjurus ke tempat angker, JLS di Salatiga menurutnya juga minim penerangan dan jalur menurun yang panjang.

Bekas Kuburan

Ia juga menyebut jika kecelakaan di JLS Salatiga kerap terjadi setelah pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngemplak diperbaiki. “Kalau pagar TPU Ngemplak diperbaiki, tidak lama terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Cindy mengatakan dulu JLS di Salatiga merupakan area perkebunan. Di lokasi tersebut juga ada kuburan atau makam. Saat pembuatan jalan, ada beberapa jenazah yang belum sempat dipindahkan dan ditindih dengan aspal.

Baca juga: Konon Peninggalan Joko Tingkir, Sumur di Sragen Ini Tak Pernah Kering

Hal itu pun membuat JLS di Salatiga diselimuti cerita misteri dan dianggap angker. Selain itu, kono ada juga batu besar di JLS yang tidak bisa dipindahkan hingga akhirnya ditutup dengan aspal.

Kendati demikian, Cindy mengaku sering terjadinya kecelakaan di JLS Salatiga lebih dikarenakan banyaknya kendaraan yang mengalami gagal fungsi rem. Selain itu banyak sopir yang juga belum begitu paham dengan medan jalan di JLS.

“Dari atas [Tingkir] kan jalannya naik turun. Nah mulai dari Salib Putih itu turunan terus, sehingga sopir yang belum paham medan kaget dan menginjak rem secara mendadak,” ujarnya.

Terkait kisah atau cerita misteri itu, JLS di Salatiga saat ini memang terkenal sebagai jalur tengkorak atau rawan kecelakaan maut. Pemerintah pun sebenarnya sudah memiliki solusi untuk meminimalisasi kecelakaan, salah satunya dengan membangun jalur penyelamat darurat.

“Ada beberapa yang akan kami tangani dan kami bangun, yakni jalur penyelamat darurat [JPD] dan rest area. Kami butuhkan lahan untuk pembuatan JPD dan resta area itu,” ujar Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY, Wida Nurfaida, saat menemui Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, di Balai Kota Salatiga, Kamis.