SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

KARANGAYAR- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar mendata ada 5.945 kasus penyakit diare akut selama tahun ini. Untuk mencegah penyebaran penyakit itu, Dinkes melaksanakan survei Environment Health Risk Assesment (EHRA) di 16 kecamatan se-Kabupaten Karanganyar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kecamatan Jaten, Tasikmadu dan Karangpandan memiliki pasien diare terbanyak dengan angka 988, 564 dan 413 orang rentang waktu pekan pertama hingga pekan ke-17, tahun 2012.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Dinkes Karanganyar, Fatkul Munir, mengatakan survei kepada 800 responden itu mulai dilaksanakan hari ini, Selasa (15/5/2012) hingga Selasa (22/5) pekan depan.

“Sekitar 65 petugas dari tenaga kesehatan desa, petugas santitasi dan perhimpunan sarjana kesehatan masyarakat Indonesia (Persakmi) yang akan menyurvei di sana. Data yang diperoleh akan menentukan daerah resiko diare dan kondisi sanitasi di lokasi survei. Itu akan menjadi dasar Dinkes menentukan strategi selama lima tahun,” ujar Munir saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa (15/5).

Menurut Munir, diare adalah penyakit yang paling banyak ditangani Puskesmas yang berada di setiap kecamatan tersebut. Tahun 2011, ada 20.331 kasus diare yang dilaporkan ke Dinkes.
“Memang diare dan infeksi saluran pernapasan (ISPA) penyakit yang paling banyak menyerang warga. Tapi dari data tertinggi memang diare paling tinggi angkanya. Penyebabnya tergantung dari kebersihan individu,” terang Munir.

Selain melakukan survei pemetaan resiko dan kondisi sanitasi, Dinkes Karanganyar juga mensosialisakikan gerakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Program-program yang ada dalam gerakan STBM di antaranya stop buang air besar sembarangan; mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya