Rawan dialiri lahar dingin, Kali Gandul dipantau

MENYEBERANGI SUNGAI--Warga terpaksa harus menyeberangi sungai untuk bisa melintasi Kali Gandul Cepogo setelah jembatan sungai itu putus diterjang lahar dingin. Foto diambil (6/12/2010). (dok Solopos)

Boyolali (Solopos.com)–Aliran Sungai Gandul yang berasal dari puncak Merapi terus dipantau. Pasalnya, Kali Gandul sangat rawan dialiri lahar dingin atau hujan dari  Merapi yang membawa material berupa pasir, bebatuan dan sebagainya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami siaga dengan mendirikan Posko di sejumlah titik. Hal ini dilakukan menyusul adanya indikasi aliran lahar hujan yang mengarah ke wilayah Boyolali Kota melalui Kali Gandul,” ujar Komandan Tim SAR Boyolali,  Yoyok Kurniawan saat ditemui wartawan, Senin (14/11/2011).

Sejumlah Posko itu didirikan di antaranya di Wonopedut dan Paras. Setidaknya baru dua Posko yang didirikan tim SAR untuk terus memantau hujan serta aliran lahar di sepanjang Kali Gandul. Pendirian Posko ini juga bertujuan untuk mencegah aliran lahar masuk ke wilayah Boyolali Kota.

Dijelaskan, beberapa waktu lalu Tim SAR Boyolali mengikuti tracking Merapi dengan beberapa instansi seperti Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK)
serta Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) pada akhir Oktober. Dari hasil penyisiran itu menemukan sebuah kawah baru.

“Ada indikasi kawah baru itu mengarah ke wilayah Boyolali. Posko pun kita dirikan di sepanjang aliran Kali Gandul untuk memantau aliran itu agar jangan sampai masuk ke perkotaan,” imbuhnya.

Sedangkan untuk Posko di wilayah Pusporenggo, Musuk, pihaknya masih mencari lokasi yang pas. Sejumlah Posko ini akan beroperasi kurang lebih selama enam bulan ke depan.

(rid)