SOLOPOS.COM - Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menandatangani prasasti peluncuran program Pembangunan Pariwisata Kabupaten Semarang dengan Menyelamatkan Sumber Air Danau Rawa Pening di Agrowisata PT Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Jateng, Senin (19/12/2016). (Herdiyan/JIBI/Bisnis)

Rawa Pening yang semakin dangkal, mendorong Sido Muncul menggagas pemanfaatan eceng gondok yang selama ini menjadi gulma di danau itu.

Semarangpos.com, UNGARAN – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. menggagas pemanfaatan eceng gondok Rawa Pening sebagai sumber energi alternatif. Gulma yang selama ini dianggap sebagai biang pendangkalan danau itu bakal dijadikan bahan bakar produksi perusahaan yang berbasis di Jawa Tengah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Danau Rawa Pening sekarang ini kan penuh dengan eceng gondok yang dianggap sebagai tumbuhan pengganggu lingkungan perairan,” kata Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan gagasannya itu saat peluncuran program Pembangunan Pariwisata Kabupaten Semarang dengan Menyelamatkan Sumber Air Danau Rawa Pening di Agrowisata pabrik PT Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (12/19/2016).

Melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR), Sido Muncul bertekad melakukan penelitian pemanfaatan tumbuhan eceng gondok menjadi sumber energi baru padat berbentuk pellet pengganti minyak dan gas. “Selama lima tahun ini, kebutuhan energi [bahan bakar] memakai limbah jamu 50% dan gas 50%. Wood pellet diolah dari ampas limbah padat jamu. Ternyata, dari eceng gondok juga bisa,” katanya.

Meski demikian, Irwan mengakui perlunya dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak untuk mendorong masyarakat sekitar Rawa Pening mampu memproduksi eceng gondok menjadi pellet bahan bakar. Jadi, simpul dia, warga yang tinggal di sekitar danau yang terkenal dengan legenda Baruklinting itu bisa memproduksi pellet eceng gondok yang nantinya akan dibeli oleh kalangan industri sebagai bahan bakar.

“Pemanfaatan eceng gondok untuk pellet bahan bakar ini diharapkan mampu mengurangi pertumbuhan tanaman itu, khususnya di Danau Rawa Pening, karena menjadi sumber energi baru yang bermanfaat,” katanya.

Bupati Semarang Mundjirin menjelaskan Rawa Pening dulu kedalamannya mencapai 15 m, namun sekarang ini pendangkalannya sudah mencapai 10 m yang diperparah dengan keberadaan eceng gondok. “Dulu, ini [eceng gondok] pernah diambil untuk jadi pupuk jamu di kawasan Dieng. Namun, sudah tidak lagi. Setidaknya ada empat kecamatan yang melingkupi kawasan Danau Rawa Pening,” katanya.

Dengan partisipasi Sido Muncul membantu membersihkan Danau Rawa Pening, Mundjirin mengapresiasi karena dengan keberadaan danau yang bersih akan mendongkrak potensi pariwisata di daerah itu. Sementara itu, politikus Partai Golkar Tantowi Yahya yang hadir pada kesempatan itu mengatakan sebenarnya tanaman eceng gondok tidak selalu tumbuh dan berkembang biak di setiap danau atau sungai.

“Banyak danau yang bebas dari eceng gondok. Saya baru tahu kalau ternyata stimulannya [tumbuhnya eceng gondok] itu sampah rumah tangga. Ini pengetahuan yang berharga,” kata Anggota Komisi I DPR itu.

Maka dari itu, Tantowi mengingatkan seluruh pihak, termasuk warga sekitar untuk menjaga kebersihan danau dan area sekitarnya, termasuk danau Rawa Pening dari sampah rumah tangga. Turut hadir pada kesempatan itu, mantan Kepala BIN Jenderal (Pur) A.M. Hendropriyono, sejumlah anggota Komisi X DPR, beberapa staf khusus dan staf ahli menteri, serta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya