SOLOPOS.COM - Seorang warga sekitar Rawa Jombor, Desa Krakitan, Bayat, Klaten, mengikat getek setelah memasang keramba di Rawa Jombor, Senin (11/8/2014). (JIBI/Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, KLATEN – Warga sekitar Rawa Jombor, Klaten memasang karamba karena debit air di rawa tersebut mulai meningkat. Terakhir, langkah budidaya ikan tersebut dilakukan warga tiga tahun lalu.

Pantauan Solopos.com, Senin (11/8/2014), patok-patok karamba berbahan bambu mulai dipasang di wilayah rawa. Menurut seorang perangkat Desa Krakitan, Bayat, Agus Susanto, pemasangan karamba mulai intens dilakukan sepekan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini kali pertama petani menebar karamba sejak proyek normalisasi [Rawa Jombor] tahun 2011 lalu,” ujarnya saat ditemui wartawan di sekitar Rawa Jombor.

Agus mengatakan ada 790-an petani dari 13 kelompok yang biasa mendirikan karamba apung di Rawa Jombor. Menurut Agus, 5.000 benih tebaran dapat menghasilkan sedikitnya 2 kuintal ikan sekali panen. “Satu kilogram nila merah dihargai Rp18.000 dari petani. Padahal karamba bisa tiga kali panen. Dengan modal pembuatan karamba sekitar Rp10 juta, bisa dihitung keuntungannya.”

Seorang pembudi daya ikan dengan keramba, Sumardi, 57, mengaku sengaja kembali dari pekerjaannya di Jakarta untuk budi daya ikan di Rawa Jombor. “Sejak pertengahan puasa kemarin saya sudah persiapan bikin karamba,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya