SOLOPOS.COM - Belasan warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mengikuti pelatihan office tool di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Jumat (4/3/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan III

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan III Tahun 2017 di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kulonprogo.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Kegiatan itu menjadi pelatihan kerja terakhir yang mendapatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) tahun ini.

Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan, PBK dibagi menjadi tiga angkatan. Sasarannya khusus ditujukan kepada warga di wilayah Kulonprogo. Angkatan pertama diselenggarakan pada April hingga Mei, angkatan kedua pada Juli hingga pertengahan Agustus, sedangkan angkatan ketiga menyusul dimulai pada awal pekan lalu.

“Ini merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan peningkatan kualitas tenaga kerja, termasuk pencari kerja di Kulonprogo,” ujar Eko, Selasa (29/8/2017).

PBK Angkatan III 2017 terdiri atas delapan paket. Setiap paket diikuti 16 orang peserta. Jenis pelatihan yang dilaksanakan antara lain mekanik mobil junior, teknisi telepon seluler, teknisi pendingin ruangan, teknisi lemari pendingin, menjahit dengan konsentrasi custome made pakaian perempuan dan anak, rias pengantin, serta tata boga.

Eko mengungkapkan, peserta juga diberikan materi tentang character building dan latihan Fisik Mental Disiplin (FMD). Berbekal kompetensi kerja dan karakter serta perilaku yang baik, lulusan pelatihan diharapkan mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja maupun saat menjalankan wirausaha,” kata Eko.

Eko menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan keterampilan potensi tenaga kerja sesuai kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja. Berbagai pelatihan dilaksanakan setiap tahun, baik yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo maupun dukungan dari APBN.

Instansinya juga sudah beberapa kali mengadakan pameran kesempatan kerja atau jobfair untuk menjembatani pencari kerja bertemu dengan pihak perusahaan. Semua itu demi mengurangi angka pengangguran terbuka di Kulonprogo yang pada 2015 lalu tercatat 3,72%.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo berharap seluruh peserta pelatihan selalu mengikuti setiap tahapan dan materi yang diberikan dengan sungguh-sungguh.

“Jadi tujuan PBK ini benar-benar terwujud, yaitu mampu menjawab kebutuhan pasar kerja global serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Sutedjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya