SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (kominfo.go.id)

BANTUL – Ratusan unggas jenis ayam dan itik di sebagian wilayah pesisir Kabupaten Bantul dikabarkan mati mendadak dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini. Dugaan sementara, kematian massal unggas tersebut akibat serangan virus Avian Influenza (AI).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suharyanta mengungkapkan, jumlah ayam dan itik yang mati mendadak terus bertambah sejak medio Oktober lalu. “Sementara, yang mati mendadak sudah ada 500 ekor ayam dan itik 200 ekor,” kata Edy, Selasa (18/12/2012).

Guna memastikan penyebab kematian, Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta telah mengambil sampel. Meski hasil penelitian terhadap sampel itu belum dirilis, Edy mengungkapkan, gejala matinya unggas-unggas itu hampir sama dengan kasus AI.

Menurut Kabid Kesehatan Hewan Dispertahut Bantul, Agus Riyadmadi, virus AI jauh lebih ganas dari H5N1 (flu burung). Sebab, virus H5N1 diketahui tidak menyebabkan kematian pada itik. “Gejalanya mirip dengan gejala H5N1. Unggas jalannya pincang dan akhirnya kejang.,” jelasnya.

Senada diutarakan Sumarwoto, 43, peternak ayam asal Dusun Soge, Srigading, Sanden. Sejak dua pekan ini, sekitar 70 ayam miliknya mati mendadak. “Ayam tiba-tiba pincang dan akhirnya kejang-kejang. Sementara, saya antisipasi dengan semprotan disinfektan,” ujarnya, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya