Denpasar--Setelah salah seorang anggotanya menyerahkan diri ke Polda Bali, ratusan sopir taksi anggota Paguyuban Jasa Wisata Bali (PJWB) mendatangi Polda Bali, Rabu (9/6) untuk meminta rekan mereka dibebaskan. Namun, untuk mengantisipasi adanya aksi anarkis, Polda mengalihkan mereka ke lapangan parkir di belakang GOR Ngurah Rai yang jaraknya sekitar 50 meter dari Polda Bali.
“Kami kesini bukan mau demo atau unjuk rasa, tapi kami mau lihat teman kami yang sedang diperiksa Polda,” ujar Nyoman Yasa, salah seorang perwakilan PJWB.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami ingin agar teman kami dilepas, karena kami tidak salah dan hanya ingin menyampaikan aspirasi saja,” tambahnya.
Untuk mencegah massa memasuki Polda Bali, petugas Samapta melakukan negosiasi dengan ketua PJWB, Oka Sukranita.
Setelah berdialog, Polda hanya menerima tiga perwakilan dari pihak PJWB. “Kami minta perhatiannya agar teman kami dibebaskan. Karena dia tidak bersalah dan sama-sama cari makan dengan kami yang lain,” ujar Oka kepada kepada Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Gede Sugianyar Dwi Putra.
Karena tidak memiliki izin, Sugianyar meminta ratusan sopir taksi yang berkumpul untuk tidak melakukan unjuk rasa. “Polisi tidak bisa menampung aspirasi demonstrasi karena itu sifatnya regulatif,” ujar Sugianyar.
Sampai saat ini Made Budiarta, sopir taksi yang menyerahkan diri karena diduga melakukan perusakan masih diperiksa secara intensif oleh aparat ditreskrim Polda Bali.
kcm/isw