SOLOPOS.COM - Sukarelawan dari LPBI NU Kota Madiun menyemprotkan antiseptik di tubuh santri Ponpes Al Mujaddadiyah, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, yang akan pulang, Selasa (31/3/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN - Ratusan santri Pondok Pesantren Al Mujaddadiyah, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun dipulangkan ke kampung halaman masing-masing di tengah wabah virus corona. Namun, sebelum pulang ratusan santri ini disemprot dengan cairan antiseptik.

Para santri putra dan putri di Ponpes itu dipulangkan setelah ada imbauan dari pemerintah dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ualama (PWNU) Jawa Timur. Dipulangkannya para santri Madiun ini sebagai bentuk pencegahan persebaran virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kawasan Ponpes yang ada di Kelurahan Demangan itu tampak ramai, Selasa (31/3/2020) pagi. Para wali santri terlihat menunggu anak-anaknya keluar pondok untuk dijemput dan dibawa pulang ke rumah masing-masing.

Virus Corona Salatiga: 22 Orang Jadi OTG Covid-19

Sebelum pulang, satu per satu santri di ponpes itu disemprot menggunakan cairan antiseptik. Tidak hanya badan para santri yang disemprot, barang bawaan mereka juga disemprot.

Setelah disemprot, santri itu kemudian keluar pondok dan langsung dibawa para wali santri yang telah menunggunya di depan. Kepulangan para santri ini memang berbeda dari waktu biasanya dan perlakuannya juga berbeda.

Ini menjadi sebuah usaha untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Sehingga para santri pulang dalam kondisi steril dan terbebas dari virus. Untuk itu, para wali santri juga diminta langsung pulang ke rumah dan jangan mampir-mampir.

Bertahap

Pengurus Ponpes Al Mujaddadiyah Madiun, Siti Saroh, mengatakan ada sekitar 200 santri yang dipulangkan karena Covid-19 ini. Pemulangan para santri ini dilakukan beberapa tahap.

Untuk Selasa ini, para santri dari wilayah Madiun Raya dan beberapa daerah lain dipulangkan secara bersamaan. Khusus bagi santri asal Kabupaten Magetan akan dipulangkan pada Rabu (1/4/2020), karena Magetan merupakan zona merah Covid-19.

Jenazah Korban Corona Ditolak, Ganjar: Jaga Perasaan Keluarga!

Sehingga penjemputan santri tidak disamakan dengan santri dari berbagai daerah. "Hari sebelumnya, santri dari luar Jawa sudah dipulangkan," kata dia.

Saroh menyampaikan santri hanya diperbolehkan dijemput menggunakan kendaraan pribadi, bukan kendaraan umum. Karena kendaraan umum sangat rawan persebaran virus corona.

Sebelum dipulangkan, Ponpes Al Mujaddadiyah ini memberlakukan penutupan. Para wali santri maupun orang luar tidak diperbolehkan untuk bertamu di pondok. "Selama masa penutupan. Para santri melakukan berdoa bersama, istigosah, supaya wabah ini segera berakhir," kata Saroh.

Warga Semanggi Solo Meninggal Tertabrak KA Batara Kresna

Kerja Sama dengan LPBI

Penyemprotan antiseptik ini bekerjasama dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Kota Madiun. Koordinator Lapangan LPBI NU Kota Madiun, Sulung Setia Wahono, mengatakan Ponpes Al Mujaddadiyah ini menjadi ponpes pertama di Kota Madiun yang memulangkan para santrinya sejak wabah virus corona menyerang.

"Tadi ada permintaan dari pihak pondok supaya melakukan penyemprotan bagi santri yang akan pulang ke kampung halamannya masing-masing," ujar dia.

Penyemprotan ini menggunakan cairan antiseptik, bukan disinfektan. Ini dilakukan supaya virus atau bakteri yang menempel di tubuh para santri mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya