Solopos.com, SOLO — Ratusan penyintas maupun warga yang takut disuntik vaksin Covid-19 akhirnya menerima dosis pertama Sinovac di Pura Mangkunegaran, Solo, Senin (4/10/2021).
Sebanyak 1.000 dosis disiapkan Bale Rakyat Aria Bima yang didukung Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UMKM, Yayasan Bangun Watak Bangsa, Bank Mandiri, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sesuai aturan, para penyintas Covid-19 baru boleh menerima vaksin setelah tiga bulan sejak dinyatakan negatif. “Kami menyapu sisa-sisa warga yang belum menerima vaksin. Mereka yang takut atau yang menjadi penyintas. Saat ini Solo capaian vaksinasinya sudah 120%, makanya kami mengejar yang belum,” ucap anggota DPR, Aria Bima, di Pura Mangkunegaran.
Baca Juga: Sebagian Baliho Kepak Sayap Puan Maharani di Solo Diturunkan, Kenapa?
Ia mengapresiasi capaian tersebut dan berharap daerah lain di Soloraya bisa mempercepat program vaksinasi Covid-19. “Pokoknya yakin saja pandemi segera menjadi endemi dan hilang karena program vaksinasi berhasil mencapai herd immunity,” imbuhnya.
Aria lantas menanggapi prediksi epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko mengenai lonjakan ketiga Covid-19 pada Desember 2021-Januari 2022. Menurutnya, ancaman gelombang ketiga semakin besar jika capaian vaksinasi tidak sampai 50% pada akhir tahun ini.
Ia meminta warga tak takut dengan prediksi itu asal tetap menjaga protokol kesehatan. “Kalau ada prediksi [lonjakan] jilid III, tidak perlu takut dan tetap menggunakan prinsip gotong royong,” ujarnya.
Baca Juga: Lihat 3 ASN Solo Makan di Warung saat Jam Kerja, Gibran Meradang
Ledakan Gelombang III
Aria menyebut masyarakat sudah mulai sadar akan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Ia juga memastikan negara sudah menyiapkan obat dan fasilitas sebagai antisipasi ledakan kasus.
Anggota legislatif Senayan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu optimistis tidak akan terjadi ledakan kasus kali ketiga, mengingat pemerintah sudah mengantisipasi dan capaian vaksinasi terus naik.
Menurutnya, saat ini sangat tepat untuk melakukan percepatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kuartal II pada 2021 sebesar 7,07% dari sebelumnya minus 5,2%. Aria kemudian menyebut PPKM lebih berhasil dibandingkan lockdown.
Baca Juga: SD Swasta Mahal? Disdik Solo: Wali Murid Tak Perlu Memaksakan
Filipina yang melakukan kebijakan itu, nyatanya belum berhasil menangani Covid-19 dan kasusnya terus meledak. Begitu pula Malaysia. “Jadi PPKM ini sudah sesuai dengan Pancasila karena mementingkan prinsip gotong royong. Rakyat dengan rakyat saling mengisi, bukan hanya rakyat diurus negara,” katanya.
Salah seorang penyintas yang ikut vaksinasi di Pura Mangkunegaran, Ledy Diah Hapsari, mengaku baru menerima vaksin awal bulan ini karena terpapar Covid-19 pada Juni lalu.
“Saya menunggu tiga bulan setelah tertular Covid-19. Sebenarnya tidak takut (divaksin). Hanya membayangkan bagaimana rasanya di badan saja [saat disuntik]. Kebetulan menunggu tiga bulan itu, ternyata ada program di sini,” ucap kerabat Pura Mangkunegaran itu.