SOLOPOS.COM - Kondisi permukiman warga di Sri Lanka yang penuh sampah (Cnn.com)

Ratusan orang di Sri Lanka meninggal dunia akibat terkena wabah demam berdarah.

Solopos.com, KOLOMBO — Ratusan penduduk Sri Lanka meregang nyawa akibat wabah dengue (DBD) alias demam berdarah yang mematikan. Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes itu menewaskan sekitar 227 orang dan menginfeksi puluhan ribu lainnya. Wabah ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah di Sri Lanka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir CNN, Kamis (6/7/2017), tim medis khawatir jumlah korban tewas akan meningkat lantaran fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Padahal, penyebaran wabah itu berlangsung sangat cepat. “Wabah ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. Kondisi ini kian memburuk saat banjir yang melanda beberapa wilayah di Sri Lanka surut beberapa hari lalu,” kata Menteri Kesehatan Srilanka, Rajitha Senaratne.

Guna menanggulangi wabah tersebut, pemerintah mengerahkan sekitar 450 tentara dan polisi untuk membersihkan lingkungan bekas banjir yang mungkin menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Kepala Petugas Medis Kolombo, Ruwan Wijayamuni, mengatakan kurangnya kepedulian warga membersihkan lingkungan pasca-banjir mempercepat penyebaran wabah tersebut.

“Kami sangat prihatin melihat tempat tinggal warga yang sangat kotor. Mereka tidak peduli dengan kebersihan rumah sehingga menyebabkan kondisi ini makin buruk,” kaya Ruwan Wijayamuni seperti dilansir ABC News.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan Sri Lanka, jumlah warga yang terjangkit wabah dengue meningkat 38 persen dibandingkan tahun lalu. Pada 2016 tercatat 97 orang meninggal dan 55.150 lainnya terinfeksi. Lebih lanjut, mereka mengatakan wabah yang terjadi pada 2017 merupakan yang terburuk setelah 2009 silam.

Pada 2009, lebih dari 25.000 orang diketahui terinfeksi dengue sementara 249 lainnya meninggal dunia. Sementara saat ini, sudah lebih dari 79.000 warga yang terjangkit dengue dan 227 tewas. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wabah tersebut. Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, juga meminta rakyat membantu pemerintah menanggulangi masalah itu dengan menjaga kebersihan lingkungan.

“Saat ini kami membantu tim medis mencari tempat berkembang biaknya nyamuk aedes. Kami juga mendirikan bangsal sementara di Rumah Sakit Negombo, Kolombo, untuk merawat warga yang terjangkit dengue. Kami berharap rakyat mau bekerja sama menanggulangi masalah ini seperti mandat presiden,” tutur Kepala Angkatan darat Sri Lanka, Roshan Senevirathana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya