SOLOPOS.COM - sekelompok nelayan Indonesia di atas kapal penangkap ikan yang terkatung-katung di Alcan Bay, Chaguaramas, Senin (22/10/2012). (newsday.co.tt)

sekelompok nelayan Indonesia di atas kapal penangkap ikan yang terkatung-katung di Alcan Bay, Chaguaramas, Senin (22/10/2012). (newsday.co.tt)

CARACAS –  Sekitar 163 nelayan yang sebagian besar berasal dari Indonesia hidup terkatung-katung di Trinidad dan Tobago. Mereka tidak dapat pulang ke tanah air sejak 3 bulan terakhir.
Seperti diberitakan newsday.co.tt, Senin (22/10/2012), saat ini para nelayan yang tadinya bekerja di sekitar Alcan Bau di Chaguaramas tengah mencoba meminta bantuan pemerintah setempat. Dalam 3 bulan terakhir ini, para nelayan itu hidup dari bantuan warga setempat.
Para nelayan ini hidup terkatung-katung setelah perusahaan asal Taiwan, tempat mereka bekerja bangkrut dan saat itu mereka masih berada di wilayah Venezuela, Gunaya dan Trinidad dan Tobago untuk memancing ikan.
Khusus untuk nelayan yang berasal Indonesia, mereka masih kesulitan mengontak perwakilan terdekat yang berada di Caracas
karena tidak mampu untuk melakukan perjalanan disebabkan keterbatasan dana pada saat itu.
Saat mengetahui perusahaan mereka bangkrut, lima kapal yang berada di sekitar sana kemudian berkumpul di satu titik. Beberapa dari nelayan itu dilaporkan jatuh sakit. Sebuah laporan televisi setempat menunjukkan kehidupan para nelayan itu di atas kapal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya