SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo merekrut sukarelawan kesehatan guna membantu pelayanan di tempat isolasi terpusat (isoter) menyusul banyaknya nakes yang kena Covid-19.

Sebanyak 12 sukarelawan direkrut untuk pelayanan di tiga lokasi isoter. Ketiga lokasi itu yakni dua isoter untuk masyarakat umum di Graha Wisata Niaga dan Dalem Priyosuhartan, kemudian satu isoter khusus disiapkan bagi tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di Hotel Dinasty.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan alasan perekrutan sukarelawan kesehatan itu karena banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasarkan data terakhir hingga Minggu (6/3/2022), sekitar 400 tenaga kesehatan terpapar virus tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Hotel di Solo Ini Jadi Lokasi Isoter Nakes Terpapar Covid-19

Nakes yang terkena Covid-19 di Solo itu baik yang melakukan pelayanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit. Hal tersebut berdampak pada pelayanan meskipun masih cukup terkendali.

Mereka yang terpapar virus corona banyak yang bertugas di pelayanan. Puskesmas maupun rumah sakit harus mengatur jadwal nakes agar pelayanan kepada masyarakat tak terganggu.

Baca Juga: Banyak Nakes Solo Kena Covid-19, Puskesmas Pembantu Ditutup Sementara

Mekanisme Karantina

“Mereka yang terpapar mayoritas tanpa gejala sehingga sebagian menjalani isolasi mandiri di rumah, dan sebagian lagi di tempat isolasi terpusat. Nakes yang rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri, dibawa ke Hotel Dinasty,” ujar Ning, sapaan akrabnya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan Hotel Dinasty mulai dimanfaatkan untuk isoter nakes yang kena Covid-19 mulai Rabu (2/3/2022). Hingga Jumat (3/3/2022), empat nakes dari puskesmas menjalani isoter di hotel tersebut.

Baca Juga: Waduh! Seratusan Nakes di 15 Puskesmas Kota Solo Terpapar Covid-19

Mereka masuk tidak bersamaan. “Untuk mekanisme karantina sama dengan masyarakat pada umumnya, atas rekomendasi dari Puskesmas dan DKK. Mereka menjalani isolasi selama minimal 10 hari,” terangnya.

Di sisi lain, laju penambahan warga yang menjalani isolasi terpusat juga mengalami penurunan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 juga mulai menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya