SOLOPOS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melakukan rapid test massal untuk pelacakan agresif ke pasar tradisional dan toko swalayan Rabu (27/5/2020). (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR - Ratusan pedagang pasar tradisional dan karyawan toko menjadi sasaran pelacakan agresif. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melalui rapid test massal pada Rabu (27/5/2020). Langkah tersebut diambil sebagai upaya antisipasi persebaran Covid-19 di Karanganyar.

Ini Jadwal Rapid Test Massal di Wonogiri Rabu-Sabtu (27-30/5/2020)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Plt. Kepala DKK Karanganyar, Purwati, menjelaskan pada Rabu pihaknya menyasar delapan tempat untuk melakukan pelacakan acak (agresif) di pasar tradisional dan toko swalayan.

Tempat tersebut antara lain Pasar Gondangrejo sebanyak 30 orang, Palur Plasa sebanyak 30 orang, Indogrosir sebanyak 40 orang, Mitra Swalayan sebanyak 25 orang, Swalayan Amigo 25 orang, Pasar Jambangan 30 orang, Pasar Jumapolo 20 orang, dan Pasar Jumantono sebanyak 20 orang.

“Untuk yang swalayan kami utamakan kasir karena mereka kontak langsung dengan pengunjung dan bertukar uang untuk transaksi. Kami sudah melakukan ini sejak beberapa hari lalu untuk melacak secara acak tempat-tempat berisiko yang ada di luar daftar klaster seperti Gowa yang sudah diketahui dan orang-orang yang kontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif [Covid-19],” jelas dia kepada wartawan.

Pemerintah Klaim RS di Jakarta Mulai Sepi Pasien Covid-19, Faktanya?

Meskipun Karanganyar masih bertahan dengan status nihil kasus baru, menurut Purwati langkah pelacakan agresif tetap dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan. Dia juga menyatakan meskipun nol kasus baru, namun sebanyak sembilan orang pasien dalam perawatan (PDP) masih menunggu hasil uji swab.

“Tetap harus kami lakukan [pelacakan]. Karena meskipun tidak ada kasus baru harus tetap waspada persebaran Covid-19,” imbuh dia.

Hasil Rapid Test di Karanganyar

DKK menargetkan sebanyak 500 orang rapid test untuk pelacakan secara agresif. Sebanyak 220 rapid test massal untuk pelacakan agresif di hari sebelumnya, semuanya dinyatakan non-reaktif.

Politikus PKS: Comot WHO, New Normal Indonesia Tak Masuk Akal

“Kami sejak 22 Mei sudah rapid test massal. Kalau ditambah hari ini, kami mungkin sudah mencapai target yang kami patok. Tapi kalau hasil yang hari ini [Rabu] saya masih belum dapat laporannya apakah ada yang reaktif atau tidak,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Toko Swalayan Amigo, Agus Dwi Haryanto, menjelaskan pihaknya sudah menerapkan upaya pencegahan persebaran Covid-19 selam aktifnya toko. Salah satunya mendatangkan mesin sterilisasi uang untuk keamanan dalam transaksi. Selain itu, pembatasan jarak juga dilakukan untuk pengunjung yang akan membayar dan memasuki toko.

Pemudik ke Wonogiri Capai 59.593 Orang, Ratusan Sudah Balik ke Perantauan

“Pintu masuk dan keluar juga kami bedakan. Kalau ada yang panas langsung kami minta tunggu di luar saja. Kalau yang tidak bawa masker kami juga sediakan gratis agar pengunjung tidak kecewa karena sudah jauh-jauh datang,” jelas dia.

Candra Mantovani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya