SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Trucuk, Klaten terancam gagal panen. Hal tersebut dikarenakan pada musim kemarau ini, saluran irigasi yang biasa dipakai untuk mengairi lahan padi tersebut mengering.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Trucuk, Sudarna, ketika ditemui Solopos.com menyebut dari 702 hektare tanaman padi di kecamatan itu setidaknya ada 255 hektare tanaman padi yang terancam gagal panen.  Tanaman padi  itu tersebar di lima desa yakni Desa Puluhan, 10 hektare, Pundungsari, 40 hektare, Planggu, 118 hektare, Gaden 107 hektare dan Desa Kalikebo seluas 80 hektare.

Ekspedisi Mudik 2024

Sudarna di ruang kerjanya, Rabu (5/9/2012) mengatakan, biasanya tanaman padi yang berada di lima desa itu mendapatkan air irigasi dari Bendung Kalikebo. Akan tetapi, pada musim kemarau kali ini kondisi air di Kalikebo mulai surut dan diprediksi tidak mencukupi untuk mengairi lahan tanaman padi itu hingga panen.

Rugi Ratusan Juta

Saat ini para petani di wilayah itu hanya mengandalkan sisa-sisa air yang ada di Kalikebo dan yang berasal dari aliran Sungai Dengkeng. Para petani di beberapa desa juga menyiasati keringnya air irigasi itu dengan menyedot sumur air dalam.

Jika ratusan hektare tanaman padi itu gagal panen maka kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Asumsi  kerugian setiap hektare ditaksir  sekitar Rp50 juta, tinggal kita kalikan saja, berapa hektare nanti yang gagal panen. Biasanya pada kemarau seperti ini ada suplisi air dari  Rawa Jombor, namun kondisi rawa yang mengering dan  dipakai untuk warung apung, suplisi air dari rawa itu tidak bisa dilakukan,” katanya.

Ia hanya berharap agar kedepan fungsi Rawa Jombor dikembalikan seperti sedia kala yakni untuk pertanian. Hal ini dikarenakan sektor pertanian justru lebih membutuhkan air itu dibanding dengan warung apung ataupun keramba ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya