SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com)–Pada saat curah hujan tinggi seperti saat ini, sebagian lahan pertanian di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen justru kekurangan air irigasi. Hal itu disebabkan tidak adanya saluran irigasi.

Menurut Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Wonorejo, Budi Suharto, saat ditemui Espos di Kantor Desa setempat, Senin (7/3/2011), lahan persawahan tadah hujan di desa itu memang selalu kekurangan air irigasi, pada musim hujan sekali pun. Terutama di persawahan yang letaknya di dataran yang lebih tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi itu diperparah pada saat musim kemarau. Dapat dipastikan sawah seluas sekitar 200 hektare (ha) dari seluruh lahan seluas 244 ha di Wonorejo akan kering, bahkan hingga puso. Hal itu disebabkan kurangnya saluran irigasi di persawahan Wonorejo. Selain itu, tidak adanya embung atau waduk kecil penampung air di desa itu juga ditengarai menjadi penyebab petani kesulitan mendapatkan air.

“Selain wereng, minimnya air pada musim kemarau juga menjadi momok bagi petani. Pada tahun 1995 dan 2005 lalu sebagian besar sawah puso karena kekeringan,” terangnya.

Kondisi itu membuat para petani hanya dapat mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah mereka. Ia menyampaikan, untuk mencukupi kebutuhan air irigasi, sebagian warga berinisiatif membangun sumur bor secara swadaya. Pembuatan sumur itu pun harus lebih dari 30 meter dan di lokasi yang tepat. Pasalnya, sumber air di persawahan Wonorejo hanya terdapat di lokasi tertentu.

Salah satu petani asal Dusun Butuh RT 6, Kartono, 59 mengatakan di Wonorejo perlu dibangun embung yang luas, agar kebutuhan air irigasi dapat tetap tercukupi meskipun pada saat musim kemarau. “Kalau tidak salah Gapoktan sudah mengajukan permohonan pembangunan embung. Diharapkan usulan itu dapat terealisasi, mengingat keberadaan embung sangat penting bagi petani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Wardoyo, menyampaikan telah mengajukan proposal pengusulan pembangunan embung kepada Pemkab sejak tahun 2009 akhir lalu. Lokasi embung direncanakan berada di tanah kas desa di Dusun Butuh RT 7 seluas 1 ha. Hingga saat ini pihak desa masih menunggu realisasi.

(m93)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya