BANTUL—Ratusan ekor ikan milik kelompok peternak Tombo Ati di Dusun Sarengan, Srigading, Sanden mati akibat penyakit bisul. Peternak mengalami kerugian belasan juta rupiah.
Penyakit yang rupa dan ukurannya persis seperti bisul pada tubuh manusia itu diketahui mulai terjadi sejak Mei lalu. Bisul mengenai sekujur tubuh ikan, sementara pada bagian sirip terdapat bercak merah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sunarno, salah seorang peternak kelompok ikan Tombo Ati ditemui, Minggu (3/7) mengatakan, penyakit bisulan tersebut diketahui memang kerap menyerang ikan air tawar seperti gurami dan nila sepanjang tahun tepatnya sekitar Mei-Agustus.
Ikan yang terkena bisul di tubuhnya akan mengambang ke permukaan air. Tiga sampai empat hari setelah itu ikan dipastikan mati. Bisul lalu memecah mengeluarkan serbuk mirip bekatul yang merupakan tulang ikan. Menurut dia, serangan penyakit mencapai 5-10 persen dari total sekitar 1.500 ekor ikan per kolam. Padahal kolam ikan milik kelompok (dikelola secara pribadi) di dusunnya berjumlah sekitar 36 kolam. Alhasil ratusan ekor ikan dipastikan mati akibat penyakit tersebut. Kerugian belasan juta rupiah pun terpaksa ditanggung peternak.
“Waktu mengambang ikannya masih hidup, tapi setelah itu pasti mati. Jadi kalau sudah kena bisul pasti mati. Kalau kerugiannya tinggal mengitung saja tiap ekor ikan rata-rata beratnya 0,6-0,7 ons dikali 1.500 ekor dikali lima atau sepuluh persennya. Kalau dijual harnya Rp20.000 per kilogram,” terang Sunarno.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)
Foto Ilustrasi