SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji beribadah di depan Kakbah. (Freepik)

Solopos.com, JEPARA — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencatat ada 321 calon haji (calhaj) di daerahnya yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci, Makkah. Berbeda dengan daerah lain, ratusan orang di Bumi Kartini itu rata-rata batal berangkat karena ekonomi dan tergoda dengan ibadah umrah yang telah dibuka kembali.

Kasi Pelaksana Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jepara, Hastuti Harijati, tak menampik saat dikonfirmasi terkait 321 calhaj yang menarik dana keberangkatan ibadah haji. Mereka yang membatalkan kursi keberangkatan itu rata-rata berusia di atas 40 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Faktor yang mempengarahui calhaj membatalkan keberangkatan, karena ekonomi, salah satunya karena lamanya [masa tunggu haji]. Kemudian ada yang tergoda umrah,” kata Hastuti saat dihubungi Solopos.com dari Semarang, Jumat (11/11/2022).

Sebagaimana diketahui, masa tunggu haji di Bumi Kartini yakni mencapai sekitar 30 tahun atau hingga 2052 mendatang. Sedangkan kuota jemaahnya pada tahun ini, hanya memberangkatkan 524 orang atau turun 50 persen dibanding sebelum adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Patung Gajah di Jalan Sraten-Muncul Semarang, Berkaitan Berdirinya Desa Sraten

“Setiap orang yang mau membatalkan, sudah kita beri informasi dan pengertian. Namun apabila yang punya porsi kekeh untuk membatalkan, nggih terserah pada yang punya porsi,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jateng mencatat ada sekitar 6.888 calon haji asal Jateng yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci pada tahun 2022 ini. Alasan mereka batal menjalankan ibadah ke Tanah Suci adalah faktor usia, kesehatan, hingga masa atau daftar tunggu yang terbilang lama.

Daftar tunggu haji di Jateng saat ini mencapai 30 tahun. Sedangkan kuota haji dari Jateng pada tahun 2022 ini sekitar 13.776 orang.

Baca Juga: Cerita Pemilik Pabrik di Madiun Tagih Janji Jokowi Beli 1.000 Unit Alsintan

Jumlah kuota haji dari Jateng itu tergolong sedikit, atau lebih rendah dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 30.000-an orang. Berkurangnya kuota haji asal Jateng tersebut disebabkan adanya pandemi Covid-19 sehingga Pemerintah Arab Saudi menerapkan pembatasan baik jumlah maupun usia calon jemaah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya